Cara yang paling umum dilakukan dokter untuk mengetahui apakah bayi mengalami tekanan darah tinggi adalah dengan mengukur tekanan darah itu sendiri.
Ada dua angka yang perlu diperhatikan dalam setiap pengukuran tekanan darah. Angka yang pertama, yakni angka bagian atas atau tekanan darah sistolik. Angka ini mengukur kekuatan darah yang dilepaskan saat jantung berdetak.
Sementara angka kedua, yakni angka bagian bawah yang disebut dengan tekanan diastolik. Angka ini mengukur tekanan di arteri saat jantung beristirahat.
Batasan tekanan darah normal pada bayi bergantung pada usianya. Tekanan darah dapat meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi.
Dilansir dari MedicineNet, rata-rata tekanan darah pada bayi baru lahir adalah sekitar 64/41. Sementara bayi yang berusia satu bulan ke atas, tekanan darah rata-ratanya adalah sekitar 95/58.
Selain itu, ada tes lain yang bisa dilakukan kepada bayi dengan tekanan darah tinggi. Tes ini juga bisa dilakukan untuk mencari tahu masalah kesehatan lain yang menjadi penyebab tekanan darah tinggi pada bayi. Tes tersebut di antaranya adalah.
Tes laboratorium, termasuk tes darah dan urine
Rontgen dada atau perut
Ultrasonografi, termasuk ultrasonografi jantung (ekokardiogram) dan ginjal
MRI pembuluh darah
Angiografi, yakni foto rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri dan vena.