Apa sih sebenarnya gumoh itu?
Gumoh normal dialami sebagian besar bayi pada tiga bulan pertama usianya. Kebanyakan gumoh akan berhenti sendiri begitu bayi menginjak usia 1 tahun.
Gumoh terjadi karena beberapa hal, Ma. Ini di antaranya:
- Belum sempurnanya fungsi katup yang membatasi esofagus dan lambung, sehingga volume ASI berlebih yang sudah diminum bayi bisa kembali ke atas karena katup tersebut belum menutup sempurna.
- Ukuran lambung bayi kecil, sehingga ASI yang sudah masuk bisa keluar lagi dan sering disebut juga gastroesoafageal reflux.
- Bayi menelan terlalu banyak udara saat menyusu, biasanya karena menangis atau minum terlalu cepat. Akibatnya, ketika bersendawa ia gumoh.
Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 25 persen bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali pada bulan pertama. Sekitar 50 persen, bayi juga gumoh 1-4 kali hingga usianya 3 bulan.
Kondisi gumoh disebut normal jika:
- Terjadi usai menyusu,
- berlangsung dalam waktu kurang dari 3 menit,
- tidak diikuti oleh gejala-gejala lain,
- volume susu yang dikeluarkan saat bayi gumoh bisa berbeda, tetapi rata-rata 1-2 sendok makan atau sekitar 10 ml.
Umumnya, bayi justru terlihat lebih nyaman usai gumoh. Ia juga tampak aktif dan pertumbuhannya baik. Mama tidak usah khawatir soal frekuensi gumoh si Kecil selama ia juga mengalami kenaikan berat badan setiap bulan dan tidak ada gangguan pernapasan.