Beberapa dokter menganjurkan agar bayi tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari, terutama karena kulit si Kecil memang masih sangat lembut dan sensitif.
AAP juga mengungkapkan bahwa bayi di bawah enam bulan harus dijauhkan dari sinar matahari langsung. Sedangkan bayi dengan usia lebih dari itu, harus memakai tabir surya, topi, dan pakaian pelindung lainnya jika akan dibawa keluar di bawah sinar matahari.
Setidaknya 30 menit sebelum keluar rumah, Mama bisa mengoleskan tabir surya yang aman untuk bayi di atas enam bulan. Pastikan untuk mengoleskannya ulang setelah beberapa jam.
Sedangkan untuk bayi di bawah enam bulan, tidak diperbolehkan menggunakan tabir surya dari ujung kepala hingga kaki. Mama bisa mengoleskannya di area-area kecil saja, seperti punggung tangan, bagian atas kaki, dan sedikit di wajah.
Kendala bahwa bayi tidak bisa terpapar sinar matahari langsung inilah yang menyebabkannya sulit mendapatkan vitamin D dalam jumlah signifikan dari sinar matahari saja. Itulah mengapa menjadi penting untuk menambahkan suplemen vitamin D bagi bayi.
Nah, setelah mengetahui serba-serbi tentang asupan vitamin D untuk bayi di atas, Mama jadi tahu kan kalau si Kecil butuh suplemen khusus dan tidak boleh terpapar sinar matahari langsung. Namun untuk lebih meyakinkan, Mama bisa konsultasikan dulu pada dokter yang menangani si Kecil ya, Ma.