Penanganan yang akan diberikan kepada anak tergantung pada kondisi anak tersebut melihat dari seberapa besar tingkat keparahan dari lazy eye-nya. Ada beberapa penanganan untuk lazy eye seperti :
Biasanya pada awal penggunaan kacamata, anak cenderung menolak untuk menggunakannya. Ketidak nyamanan dan merasa penglihatannya terasa lebih enak tanpa menggunakan kacamata menjadi alasannya. Meski begitu, usahakan Mama dan Papa tetap harus menyemangati si Kecil ya agar mau menggunakannya dan tidak kecolongan untuk bolos menggunakan kacamata, karena kacamata dapat membantu keberhasilan pengobatan menjadi lebih baik.
Mata anak diberikan obat tetes mata yang khusus diresepkan oleh dokter mata. Obat tetes ini berfungsi untuk mengaburkan mata yang normal, agar salah satu mata yang malas (lazy eye) mau bekerja keras untuk berusaha melihat seperti yang terekam oleh mata yang normal.
Alat penutup mata yang diresepkan oleh dokter mata digunakan ke salah satu mata yang normal. Tujuannya untuk mendorong mata yang malas untuk melihat sejernih seperti yang terekam oleh mata yang normal. Penutup mata ini harus rutin dipakai selama 2 hingga 6 jam sehari. Temani si Kecil ya Ma dalam terapi ini, selama waktu yang telah ditentukan dokter.
Operasi ini hanya dilakukan jika pemicu dari lazy eye adalah katarak dan juling. Tujuannya hanya untuk memperbaiki kemampuan mata untuk dapat lebih sinkron dan kinerjanya meningkat. Meski begitu, operasi ini tidak dapat dikatakan bisa menyembuhkan 100 persen, karena hanya akan membantu mata anak Mama menjadi lebih mudah dalam bekerja saja.