Pemberian MPASI harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap. Mulailah dengan 1-2 sendok per hari, kemudian ditingkatkan secara perlahan hingga setengah sampai 1 mangkuk dengan frekuensi 1-2 kali sehari.
Langkah awal yang perlu dilakukan saat mulai memberikan MPASI adalah penyusunan jadwal pemberian ASI dan MPASI pada bayi.
Waktu makan yang baik adalah 30 menit. Jika dalam 15 menit bayi menolak makan, maka hentikan pemberian makan. Jangan memaksa dalam memberiksan makanan kepada bayi.
Berilah MPASI sesuai dengan keinginan bayi, kecuali pada kondisi tertentu seperti bayi dalam keadaan sakit atau gizi kurang.
Pemberian MPASI yang terlalu memaksa dapat menyebabkan masalah makan karena bayi merasa stres saat makan.
Selain itu, pemberian makan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah pencernaan pada bayi seperti:
- Regurgitasi (naiknya makanan dari lambung ke kerongkongan/mulut).
- Obesitas pada bayi yang akan memberikan dampak negatif jangka panjang.
Aspek keamanan MPASI juga harus dijaga. Aspek ini meliputi:
- Waktu dan cara pemberian MPASI yang tepat.
- Kebersihan MPASI.
- Jenis makanan yang tepat untuk membuat MPASI.
Jika pemberian MPASI tidak memperhatikan aspek keamanan, berbagai masalah dapat terjadi pada bayi.
Bahan makanan yang tidak bersih, cara pengolahan yang tidak baik, alat makan yang tidak bersih, serta tangan yang tidak bersih saat memberikan MPASI dapat berisiko menyebabkan infeksi pada saluran cerna bayi sehingga menimbulkan gejala diare dan muntah.
Selain itu, pemilihan jenis nutrisi yang salah dapat berakibat pada reaksi alergi, perdarahan saluran cerna, hingga keracunan makanan.
Oleh karena itu, berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan, hindari pemberian MPASI berlebihan dan dengan cara memaksa, serta perhatikanlah keamanan pemberian MPASI pada bayi mama.
Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai porsi makan bayi usia 6 bulan.
Setelah mengetahuinya, pastikan Mama telah memberikan porsi MPASI yang tepat untuk si Kecil, ya!