Beberapa bayi lahir dengan kondisi kulit kepala tertentu sehingga ia memiliki situasi khusus yang perlu ditangani secara berbeda.
Misalnya, bayi dengan dermatitis seboroik atau cradle cap, kulit kepalanya cenderung memproduksi minyak berlebih. Untuk itu perlu aturan khusus saat keramas.
Sebut saja, mengoleskan minyak kelapa sesaat sebelum keramas, bilas dengan air hangat, serta keramas lebih sering guna mengangkat lapisan sebum dan kotoran dari kulit kepala.
Keramas tiga kali seminggu atau lebih dapat membantu mengurangi produktivitas kelenjar sebum dan mengikis lapisan kerak di kulit kepalanya.
Berbeda dengan bayi yang lahir memiliki kulit kepala sensitif. Rambut bayi cenderung tipis dan rapuh, kulit kepala mudah iritasi sehingga muncul ruam kemerahan.
Pada bayi demikian, hindari keramas terlalu sering karena berisiko menghilangkan lapisan sebum yang bertugas melindungi kulit kepala bayi.
Cukup keramas 1-2 kali seminggu dengan sampo. Selebihnya Mama cukup bilas rambut si Kecil dengan air hangat tanpa sampo sama sekali.
Dari penjelasan di atas, Mama sekarang tahu bahwa tidak ada aturan baku terkait seberapa sering bayi harus keramas.
Semua tergantung usia, aktivitas, cuaca, tipe rambut, dan kondisi khusus yang menyertainya jika ada. Jangan lupa untuk memijat lembut kepala bayi saat keramas dan bilas sampai bersih ya, Ma.
Itulah tadi informasi mengenai seberapa sering bayi perlu keramas. Semoga informasi ini bermanfaat.