Separation anxiety tidak mungkin dihindari, karena itu Mama bisa menyimak beberapa tips berikut ini untuk menghadapinya.
1. Saat berpisah, berikan perhatian penuh pada anak, tunjukkan rasa cinta, dan kasih sayang. Kemudian, ucapkan selamat tinggal dengan cepat meskipun ia menangis agar Mama tetap tinggal.
2. Hindari menyelinap keluar atau pergi secara diam-diam tanpa pamit saat anak sedang melakukan aktivitas.
Young menyebut ini adalah kesalahan besar yang membuat anak secara tiba-tiba menjadi cemas atau kesal karena tidak mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal atau memberikan ciuman perpisahan.
3. Kepercayaan dan kemandirian anak terkait kemampuannya untuk hidup jauh dari orangtua akan terbangun kokoh ketika Mama selalu menepati janji untuk kembali.
4. Katakan secara spesifik yang dipahami anak-anak. Contohnya, ketika membahas waktu pulang mama.
Apabila akan pulang pukul 19.00 WIB, katakan kepada anak bahwa Mama tiba di rumah saat makan malam. Tentukan waktu yang mudah dimengerti anak.
5. Berlatih berpisah dengan mengirim anak-anak ke rumah nenek, memberi waktu bermain sendiri bersama temannya, atau mengizinkan kerabat mengasuhnya walau hanya 1 jam saat akhir pekan. Beri anak kesempatan untuk bersiap dan berkembang saat Mama tidak ada.
6. Pilih seseorang yang Mama percaya secara mutlak untuk mengasuh anak-anak ketika Mama tidak ada. Meski khawatir dengan anak, tapi setidaknya mereka akan dirawat dengan baik. Jadi, sebaiknya Mama memilih yang sudah kenal baik dan dipercaya sepenuhnya.
Idealnya, pilih seseorang yang sudah memiliki anak, seperti ibu, saudara perempuan, atau teman dekat. Paling tidak, mereka sudah punya pengalaman sehingga membuat Mama lebih tenang yang juga akan berpengaruh terhadap si Kecil.
7. Kendalikan emosi mama saat akan berpisah dengan anak. Sesulit apa pun, tahan air mata. Jika anak melihat Mamanya sedih, itu hanya akan meningkatkan kecemasannya sendiri.
Jadi, pasang wajah pemberani, ucapkan selamat tinggal, dan keluar dari pintu. Bayi seperti hewan, dapat menangkap emosi sosial seperti ketakutan dan kecemasan karena naluri bertahan hidup mereka.
Jika anak menyadari Mama gugup saat akan pergi maka mereka cenderung merasa kacau dan sulit ditenangkan setelah Mama pergi.
8. Thompson menyarankan untuk mengadakan pertemuan kembali yang membahagiakan. Pertemuan yang bahagia sangat penting untuk memperkuat ikatan orangtua dengan anak serta menjaga kecemasan perpisahan tetap terkendali.
Ketika bertemu kembali dengan anak, beri pelukan dan bermain bersamanya sebentar. Penghargaan seperti ini akan mengingatkan mereka walau betapa sedihnya saat Mama pergi, tapi akan ada saat menyenangkan ketika Mama kembali.
Tetap kuat mencoba menghadapinya agar anak Mama menjadi mandiri nantinya!