Menurut dokter Reza ada beberapa milestone motorik kasar dan motorik halus yang mesti dicapai anak. Mulai dari mengangkat kepala untuk beberapa bulan pertama anak lahir, hingga bisa naik tangga hingga usianya 24 bulan.
Motorik kasar yakni anak bisa mengangkat kepala 45 derajat dan bisa menggerakkan kepala ke kanan-kiri. Kemudian, untuk motorik halus anak bisa mengikuti objek dengan mata dan bisa menggenggam, dan merespon dengan senyum.
Motorik kasar yakni anak mengangkat kepala (hingga 90 derajat), anak juga bisa tengkurap sendiri dan menoleh ke arah suara yang dibuat Mama. Kemudian, motorik halus yakni anak bisa seolah bertepuk tangan (meski belum jelas), dan bisa meraih benda di depannya. Selain itu, anak juga biasanya mulai memasukan benda/tangan/kaki ke dalam mulut.
Motorik kasar yakni anak bisa duduk tanpa dibantu (biasanya terjadi di umur 9 bulan), anak juga bisa merangkak meraih benda, berguling, dan mulai belajar berdiri. Untuk perkembangan motorik halus yakni anak bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya dan melempar benda.
Motorik kasar anak sudah bisa merangkak, berdiri sendiri tanpa dibantu, hingga berjalan. Sementara, motorik halus yakni meraih semua barang yang bisa diraih dan memasukannya ke dalam mulut.
"Pada saat ini yang paling penting adalah jangan sering digendong. Kedua, jangan pakai alat bantu seperti baby walker atau push walker. Solusinya bisa menggunakan kursi kecil, sehingga anak bisa tetap berjalan maju dengan kecepatan pelan. Usia berjalan anak biasanya dari 11-18 bulan, jadi jangan khawatir," jelas dokter Reza.
Perkembangan motorik kasar anak bisa berjalan dengan lancar tanpa bantuan (maksimal usia 16 bulan), dan bisa berdiri tanpa pegangan. Lalu, untuk motorik halus bisa menyusun dua kubus, mengambil manik-manik (menjumput) dengan jempol dan telunjuknya, dan mencoret-coret serta belajar makan sendiri.
"Anak cukup diawasi, cukup jauhkan benda berbahaya dari anak. Jangan terlalu sering digendong. Bisa dipapah jika belum bisa jalan secara mandiri," tutur dokter Reza.
Untuk motorik kasar anak mulai belajar naik tangga, berjalan mundur dan menendang bola. Lalu untuk motorik halus anak bisa membangun menara empat kubus, mengenal bagian tubuh (mata, hidung, dan lain-lain).
"Setelah usia dua tahun nanti dilihat apakah dia bisa menggenjot sepeda roda tiga pada usia 3 tahun, naik tangga kaki kanan-kiri, berdiri dengan satu kaki pada usia empat tahun. Untuk motorik halus, tower kubusnya makin tinggi saat ini bisa 9 kubus. Sudah bisa bikin gambar bundar, kemudian gambar X pada 4 tahun dan gambar segitiga pada umur 5 tahun," papar dokter Reza.