Tragis, Seorang Ibu Tega Jual Bayi Kembarnya untuk Beli HP!

Kisah sedih ini diawali ketika perempuan berusia 20 tahun yang dikenal dengan nama Ma, mengandung bayi kembar berjenis kelamin laki-laki. Kehamilan di luar pernikahan itu membuat orangtuanya marah dan karena itu, mereka tidak mau membantu keuangan anaknya. Padahal, Ma memiliki cukup banyak hutang kartu kreditnya.

Demi menyelesaikan masalahnya, Ma menemui Wu, ayah dari bayi kembar tersebut. Namun Wu tidak membantu Ma malah ia menolak untuk bertanggung jawab atas bayi-bayi itu.

Wu tidak datang ketika Ma melahirkan di Bulan September 2018. Merasa tidak sanggup mengurus bayi-bayinya dan karena hutang yang mendesak, Ma memutuskan menjual si Kembar. Bayi-bayi itu dihargai 65.000 Yuan atau sekitar Rp 129 juta.

Sialnya, mendengar Ma menjual anak-anaknya, Wu datang dan mendesak Ma membagi hasil penjualan. Wu sendiri juga terlibat hutang dan ia tidak punya uang untuk melunasinya. Karena dipaksa Wu, Ma akhirnya membagi hasil penjualan itu kepada Wu. Ma memakai uang yang didapatnya untuk membayar kartu kreditnya dan membeli telepon seluler baru. 

Ketika pasangan itu ditangkap oleh Polisi Zhejiang, uang hasil penjualan bayi itu telah ludes terpakai. Kepada Polisi, Ma mengaku bahwa ia melakukan hal itu karena tidak punya uang dan banyak hutang.

Polisi Provinsi Zhejiang berhasil membongkar kasus ini. Mereka menemukan si Kembar di Propinsi Anhui, China Timur. Baik pembeli dan penjual bayi telah berhasil ditangkap dan si Kembar kini berada diasuh oleh orangtua Ma. 

Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keuangan, antara lain:

• Menyisihkan penghasilan per bulan untuk mendapat tabungan pelunasan hutang,  
• stop pemakaian kartu kredit jika sedang tidak punya penghasilan tetap,
• hidup sesuai kemampuan.

Tentu saja, menjual bayi bukan cara untuk menyelesaikan hutang. Perdagangan bayi adalah kriminalitas yang bisa ditindak dengan hukuman berat untuk penjual dan pembeli. 

Dalam kasus ini, belum ada kabar lebih lanjut bagaimana proses hukum kepada orangtua si Kembar. Semoga mendapat pelajaran setimpal ya, Ma!