Seorang bayi berusia 4 bulan mengalami pembengkakan dan pembusukan kaki setelah mendapat transfusi darah. Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Penang di Malaysia pada (12/11/2018).
Anak dari Muhammad Zain Al Fateh Muhammad Faizal Amri masuk rumah sakit untuk operasi hernia. Operasi dilakukan sekitar pukul 15.00 dan segera selesai. Namun, setelah operasi, tekanan darah si Bayi mulai menurun dan harus menjalani transfusi darah melalui kaki kiri hingga sekitar pukul 19.00 malam di hari itu yang sama.
Setelah melakukan transfusi darah, kaki kiri bayi itu mengalami pembengkakan dan mulai muncul gelembung dengan warna kegelapan.
Dilansir dari New Straits Times Press, keluarga korban merasa prihatin dan frustasi karena para dokter dan perawat justru saling menyalahkan karena komplikasi yang terjadi akibat transfusi darah ini. Awalnya keluarga diberitahu bahwa kaki anaknya harus diamputasi untuk menghilangkan pembekuan darah agar kondisinya bisa stabil.
Keluarga korban meminta keadilan atas kejadian ini. Mereka berencana untuk mengambil tindakan hukum terhadap rumah sakit karena kelalaian yang terjadi pada anaknya.
"Rumah sakit mengklaim bahwa insiden itu terjadi karena pergerakan bayi. Tapi kan anak saya masih belum sadar karena suntikan setelah operasi hernia. Jadi, ia tidak mungkin banyak bergerak," kata orangtua korban.
Awalnya, keluarga si Bayi malah mengkhawatirkan efek suntikan bius terhadap tumbuh kembang anaknya. Mereka tidak menduga masalah lain malah menghampiri.
Sementara itu, pihak rumah sakit belum dapat memastikan secara pasti penyebab terjadinya pembengkakan dan munculnya gelembung gelap pada kaki kiri korban.
Walau transfusi darah bisa memberikan banyak manfaat saat dibutuhkan, namun risiko yang diterima pun bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Ada komplikasi atau risiko yang bisa terjadi saat melakukan transfusi darah, berikut rangkuman dari Popmama.com.
