Berdasarkan hasil studi, para peneliti menemukan bahwa terdapat 21 jenis humor yang bisa dikenali dalam tahap perkembangan anak. Bayi di bawah usia satu tahun cenderung menyukai humor fisik, visual, dan suara. Misalnya, permainan petak umpet atau cilukba (peekaboo), digelitik, ekspresi wajah lucu, suara aneh, hingga benda yang digunakan tidak sesuai fungsinya seperti mengenakan gelas di kepala.
Saat anak menginjak usia satu tahun, mereka mulai menyukai humor yang tujuannya memancing reaksi orang lain. Ini termasuk menggoda orang lain, menunjukkan bagian tubuh yang biasanya tertutup (misalnya melepas pakaian), menakuti orang lain, serta hal-hal tabu seperti lelucon seputar toilet. Mereka juga merasa lucu jika bisa berpura-pura menjadi sesuatu, seperti menirukan hewan.
Pada usia dua tahun, jenis humor anak sudah mulai mencerminkan perkembangan kemampuan berbahasa. Mereka mulai bermain dengan konsep dan makna kata, seperti menyebut bahwa anjing mengeluarkan suara "moo", menggunakan kata-kata yang aneh, atau menyebutkan nama yang tidak sesuai. Di usia ini, anak-anak juga mulai menunjukkan selera humor yang jahil, seperti mengejek atau menggunakan humor agresif, contohnya mendorong orang lain sambil tertawa.
Sementara itu, anak usia tiga tahun mulai memahami humor yang berhubungan dengan aturan sosial, seperti mengucapkan kata-kata nakal untuk membuat orang tertawa. Mereka juga mulai menunjukkan kemampuan memahami permainan kata atau trik sederhana.