Bayi mungkin tidak dapat mengetahui apakah mereka sudah kenyang saat disusui. Tapi ada cara untuk mengetahui apakah bayi Mama sudah mendapatkan ASI yang cukup.
Simak ulasan berikut.

Bayi mungkin tidak dapat mengetahui apakah mereka sudah kenyang saat disusui. Tapi ada cara untuk mengetahui apakah bayi Mama sudah mendapatkan ASI yang cukup.
Simak ulasan berikut.
Menyusui dengan botol memiliki resiko overfeeding karena botol memungkinkan ASI atau susu formula mengalir bebas, sehingga bayi terus mendapatkan tetesan susu yang konstan meskipun sudah penuh.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang diberi makan dari botol susu berukuran besar cenderung makan berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan bayi menjadi kelebihan berat badan atau obesitas.
Bayi memberi Mama isyarat saat mereka kenyang. Beberapa tanda termasuk tidak mengisap puting atau berpaling dari puting atau botol susu. Beberapa orang tua mungkin membujuk bayi untuk menyusu dengan memasukkan puting ke dalam mulut bayi berulang kali, secara berlebihan memberi bayi makan.
Menggunakan botol sebagai sarana untuk menenangkan bayi setiap kali bayi menangis sehingga tanpa disadari memberi lebih banyak makanan daripada yang dibutuhkan.
Memulai makanan padat lebih cepat dapat membuat bayi makan lebih dari kebutuhan tubuh mereka.
Penting bagi Mama untuk mengetahui kalau sudah memberi makan terlalu banyak kepada bayi. Apa saja tanda-tandanya kalau bayi terlalu banyak makan?
Mengabaikan atau tidak mengetahui kalau bayi Mama terlalu banyak makan dapat membahayakan bayi.
Karena bayi selalu mendapatkan makanan berlebih, mereka juga mendapatkan kelebihan kalori yang menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak normal.
Jika bayi menderita refluks asam lambung atau GERD, makan terlalu banyak dapat memperburuk kondisinya. GERD terjadi ketika ada makanan atau susu yang meluap dan kembali ke kerongkongan. Ada otot yang terbuka pada perut yang biasanya tertutup untuk menjaga susu atau makanan sebelum dikosongkan ke usus kecil, ketika otot ini membuka dan menutup pada waktu yang salah, konten asam lambung menyebabkan iritasi karena mengalir kembali ke kerongkongan dan menyebabkan sakit.
Bayi yang makan berlebihan bisa muntah setelah menyusu. Muntah kronis dapat meninggalkan sedikit makanan bagi lambung untuk dicerna, sehingga menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Sebagai orangtua, Mama pasti tidak ingin bayi Mama kelaparan. Ini cara mencegah terjadinya overfeeding:
Dilansir dari Nutrition Education Website, menyusui memperkecil kemungkinan Mama memberi ASI terlalu banyak kepada bayi. Bayi mendapatkan pasokan ASI jika mereka mengisap puting sehingga mereka tidak mendapatkan aliran ASI yang konstan seperti ketika mereka menggunakan botol susu.
Metode ini untuk mengontrol aliran susu dari botol. Ini mengharuskan bayi untuk menghisap botol susu seperti pada puting payudara. Metode ini mencoba meniru breastfeeding dan merupakan cara yang sangat baik untuk mencegah pemberian ASI yang berlebihan pada bayi.
Pertahankan jadwal menyusui, dan pada akhirnya bayi akan menyesuaikannya. Bayi kemudian menjadi lapar pada waktu yang sama setiap hari dan harus diberi makan tepat waktu untuk menghindari menyusui lebih dari biasanya dalam interval yang lama.
Tanda-tanda lapar seperti mengisap jari atau menggerakkan bibir mereka ketika disentuh dengan lembut. Beri bayi ASI hanya ketika mereka lapar.
Jika bayi kenyang, maka jangan memaksa mereka untuk memberi makan lebih banyak atau akan berakhir dengan overfeeding.