Dalam Islam, ibu yang menyusui memiliki pilihan untuk tidak berpuasa dan dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Namun, bagi ibu yang merasa mampu menyusui tetap diperbolehkan untuk tetap berpuasa.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyusui di bulan puasa, di antaranya tetap terhidrasi, memperhatikan asupan nutrisi, dan cara berbuka puasa, seperti:
- Terhidrasi selama puasa. Jika Mama memilih untuk berpuasa, salah satu tantangan utama bagi ibu menyusui saat berpuasa adalah menjaga kecukupan cairan tubuh. Penting bagi Mama untuk menghindari dehidrasi dengan memenuhi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka. Pastikan selama berpuasa Mama tidak dehidrasi. Jadi sebisa mungkin cukupi cairannya dengan minum air putih ketika sahur dan berbuka.
- Perhatikan nutrisi. Selama bulan Ramadan, puasa berlangsung setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam. Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa tidak memiliki efek buruk pada pasokan ASI atau pertumbuhan bayi, namun dapat mengurangi nutrisi ibu. Maka dari itu, bagi ibu menyusui makanan pertama saat sahur sebaiknya mengandung protein seperti telur, ikan, dan ayam. Selain itu, ibu menyusui juga tetap harus mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, seperti alpukat. Buah-buahan dan sayuran segar, juga menjadi sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh semua ibu menyusui selama sahur. Kemudian ketika buka puasa jangan lupa untuk kembali mengonsumsi protein berkualitas tinggi dan makanan kaya nutrisi.
- Cara berbuka puasa Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Mama sebaiknya menghindari camilan yang tinggi gula dan natrium seperti keripik, roti, atau permen. Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks dan makanan kaya nutrisi seperti telur, kacang, dan sayuran. Selain itu, menambah sedikit lemak dapat membantu Mama merasa kenyang dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Selain beberapa tips di atas, penting bagi ibu menyusui agar tetap terjadwal memompa ASI. Mama disarankan untuk melakukan pemompaan dan pemberian ASI semaksimal mungkin, terutama pada waktu malam hari karena efektif meningkatkan kelancaran produksi ASI.
Meskipun ibu menyusui diperbolehkan untuk berpuasa, tetapi tetaplah waspada terhadap kondisi tubuh Mama. Terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi atau penurunan drastis produksi ASI selama seharian.
Jika ibu menyusui mengalami gejala dehidrasi berat, seperti pusing, mulut kering, kelemahan tubuh, dan pandangan kabur, sebaiknya batalkan puasa dan segera mengonsumsi cairan untuk mengembalikan cairan tubuh.
Sekarang Mama sudah mengetahui tanda-tanda bayi kurang ASI saat Mama puasa. Selain itu, Mama juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Apakah Mama juga berpuasa saat masih menyusui si Kecil?