Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan kedua orangtua saat menerapkan co-parenting kepada anak yang masih bayi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Saat menerapkan co-parenting, orangtua perlu memerhatikan asupan ASI, susu formula, atau kombinasi keduanya yang dibutuhkan bayi. Buat jadwal makan bayi yang konsisten dan memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Jika sang bayi memiliki kakak, orangtua juga perlu memerhatikan bagaimana jadwal pengasuhan antara adik dan kakak. Pastikan keduanya sama-sama mendapat pengasuhan yang adil dan terbaik dari Papa dan Mamanya.
Agar hubungan antara anak dengan Papa dan Mamanya tetap baik, orangtua perlu konsisten dalam mengatur jadwal bertemu. Perhatikan jarak antara kedua orangtua, serta waktu untuk bertemu dengan sang anak.
Orangtua yang tinggal berjauhan atau memiliki jadwal yang tidak fleksibel membutuhkan rencana pengasuhan yang berbeda dari orangtua yang tinggal berdekatan dan memiliki waktu yang fleksibel untuk bertemu dengan sang anak. Jadi, sebaiknya bicarakan dengan mantan pasangan mengenai jadwal yang efektif untuk bertemu si Kecil.
Jika perceraian diwarnai dengan pertikaian antara Mama dan Papa, berusaha tetap menjalin hubungan baik dengan mantan memang akan terasa berat. Namun, Mama dan Papa tetap harus menjaga hubungan baik demi kebahagiaan si Kecil agar perceraian tak menjadi beban mental bagi bayi saat besar nanti.
Saat resmi berpisah, orangtua tetap harus memperhitungkan rencana finansial dengan matang. Orangtua harus memperhitungkan segala kebutuhan anak, mulai dari biaya kesehatan, pakaian, perlengkapan, hingga biaya rencana pendidikan.
Yang terpenting, kedua orangtua harus saling terbuka dan bijak dalam membuat rencana pengasuhan bayi. Konsistensi dan stabilitas hubungan dapat membangun ikatan yang baik antara anak dan orangtua, meski telah bercerai.