Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
pixabay/u_jqskahw9
pixabay/u_jqskahw9

Pernahkah Mama memerhatikan adanya bagian lunak dan kadang berdenyut di kepala bayi? Tampilannya memang terlihat rapuh sehingga membuat banyak orang segan menyentuhnya. Area inilah yang dinamakan fontanel, atau umum disebut ubun-ubun.

Jika belum berpengalaman mengasuh bayi, bagian ini mungkin membuat Mama khawatir. Namun merawat fontanel sebenarnya bukan sesuatu yang sulit. Mama memang perlu hati-hati menjaga kepala bayi, namun tidak perlu terlalu takut berlebihan.

Berikut ini Popmama.com merangkum penjelasan lengkap tentang cara merawat fontanel bayi.

Apa yang Dimaksud Fontanel?

flickr.com/David Precious

Fontanel adalah bagian terbuka pada tengkorak bayi, di mana rangka pada bagian tersebut memang belum menyatu. Area lunak ini tidak selamanya ada di sana dan tengkorak akan menutup seiring waktu. 

Pada bayi, fungsi area terbuka ini adalah sebagai berikut:

Membantu kelahiran

Fontanel memungkinkan tengkorak bayi untuk bergeser sehingga dapat mempermudah bayi dalam proses persalinan. Sebagaimana diketahui, jalan lahir ukurannya sangat sempit sehingga bayi harus berjuang keras untuk keluar. Keberadaan fontanel akan membuat bentuk kepala bayi lebih fleksibel sehingga lebih mudah melaluinya.

Pertumbuhan bayi

Saat lahir, bentuk kepala bayi sangat kecil. Namun ukurannya akan bertambah dengan pesat pada dua tahun pertamanya. Dengan adanya ruang fontanel, kepala bayi akan dapat mengakomodasi pertumbuhan otak bayi.

Tipe-Tipe Fontanel

Pexels/Marcin Jozwiak

Bagian lunak dan berdenyut selama ini hanya terlihat jelas di puncak kepala bayi. Padahal, bayi sebenarnya memiliki enam area lunak yang ada di berbagai bagian kepala. 

Berikut ini adalah tipe-tipe fontanel pada bayi:

  • Fontanel anterior: Fontanel terbesar yang ada di puncak kepala. Bagian inilah yang selama ini terlihat jelas oleh Mama
  • Fontanel posterior: Bagian ini adalah bagian belakang tengkorak bayi. Fontanel ini berbentuk segitiga dengan ukuran kurang dari 0,5 inch saat lahir. 
  • Fontanel sphenoid: Fontanel ini ada di sisi kanan dan kiri kepala, dengan posisi di dekat bagian depan sudut dahi.
  • Fontanel mastoid: Posisi fontanel ini ada di samping kepala, tepatnya di bagian belakang tengkorak dan berdekatan dengan telinga.

Ternyata bayi tidak hanya punya satu fontanel. Coba Mama raba bagian-bagian yang disebutkan di atas. Tentunya Mama akan merasakan adanya bagian yang lunak seperti pada bagian atas kepala. Mulai sekarang harus makin hati-hati, ya!

Kapan Fontanel Menutup?

www.freepik.com

Fontanel memang perlu waktu cukup lama untuk menutup, demi mengakomodasi pertumbuhan otak bayi. Area ini bisa dianggap menutup jika dokter tak lagi bisa merasakan keberadaannya. Namun setiap area memiliki waktu menutup yang berbeda.

  • Posterior: antara 6 minggu hingga 3 bulan.
  • Sphenoid: aurang lebih 6 bulan.
  • Mastoid: antara 6-18 bulan.
  • Anterior: mulai menutup pada usia enam bulan dan tak bisa lagi dirasakan antara usia 18 bulan dan 2 tahun.

Meski demikian, waktu tersebut hanya rata-rata. Bayi mama mungkin saja mengalaminya lebih cepat atau lebih lambat, dan hal itu adalah normal.

Kondisi Fontanel Bayi

unsplash.com/thedakotacorbin

Untuk memberikan penanganan dan perawatan yang tepat, tentunya Mama harus memamahami kondisi normal pada fontanel bayi. Berikut adalah beberapa hal umum yang akan sering Mama temui:

  • Normalnya, fontanel adalah bagian yang terlihat datar di area kepala. Bentuknya tidak bengkak, menonjol, atau cekung dibandingkan dengan permukaan kepala.
  • Jika Mama menyentuh lembut puncak kepala bayi dengan jari, maka bagian ini akan terasa lunak dan datar, namun dengan sedikit lengkungan ke bawah.
  • Saat bayi menangis, muntah, atau berbaring, fontanel akan terlihat menonjol ke atas. Mama tak perlu khawatir. Selama area tersebut bisa kembali ke bentuk semula, maka semua masih tetap normal.
  • Kadang fontanel juga terlihat berdenyut, terutama jika bayi memilih rambut yang sedikit atau berwarna cerah. Sebenarnya itu adalah detak jantung bayi yang membuat seluruh tubuh ikut berdenyut, termasuk fontanel.

Merawat Fontanel Bayi

Pixabay/PublicDomainPictures

Mengingat jumlah fontanel ternyata lebih banyak dari yang terlihat, Mama memang perlu hati-hati memperlakukannya. Namun tak perlu takut saat merawatnya. 

Walau bagian tersebut terbuka, namun otak memiliki membran pelindung sendiri. Karenanya, Mama tidak dilarang melakukan hal-hal berikut ini:

  • Menyentuh kepala bayi dengan lembut.
  • Tak perlu ragu membersihkan kepala dan kulit kepala bayi.
  • Menggunakan sikat atau sisir lembut pada kepala bayi.
  • Menempatkan headband pada kepala bayi.
  • Membiarkan anak lain bermain dan menyentuh lembut kepala bayi, selama masih dalam pengawasan.

Walaupun terlihat rapuh, namun Mama tak perlu takut menyentuh kepala bayi atau bahkan membersihkannya. Justru sentuhan lembut mama akan membuat mereka merasa nyaman sehingga memengaruhi kondisi emosionalnya. Jadi jangan khawatir lagi ya, Ma, asalkan Mama melakukan cara merawat fontanel bayi dengan benar!

Editorial Team