Stunting merupakan salah satu masalah yang sedang berusaha diatasi oleh pemerintah sejak lama. Menurut WHO tahun 2020, stunting adalah balita berperawakan pendek (stunted) dengan tinggi atau panjang badan di bawah 2 standar deviasi grafik pertumbuhan WHO. Perawakan pendek ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronik atau berulang.
Ada beberapa bayi mengalami kekurangan gizi kronik, yaitu asupan gizi tidak adekuat dan kebutuhan gizi meningkat.
Dalam jangka panjang, kekurangan gizi kronik ini bisa menyebabkan perkembangan otak terganggu sehingga memengaruhi kemampuan kognitif anak kelak. Pada akhirnya, si Kecil mungkin mengalami kesulitan belajar ketika sudah duduk di bangku sekolah nanti.
Pencegahan stunting bisa dilakukan selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak kehamilan (270 hari) hingga 2 tahun pertama kehidupan (730 hari).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media dengan mengangkat tema mengenai Nutrisi 1000 HPK (Hari PertamaKehidupan).
Seminar ini diselenggarakan pada Selasa, 29 Oktober 2024 dengan narasumber dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K) - Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah stunting pada bayi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan? Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
