Pemberian vitamin K setelah bayi baru lahir sangat penting untuk mencegah Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB), yaitu perdarahan akibat kekurangan vitamin K. Kondisi ini bisa mengancam nyawa karena darah bayi tidak dapat membeku dengan normal.
“Bayi baru lahir memiliki kadar vitamin K yang sangat rendah karena vitamin ini hanya sedikit menembus plasenta selama kehamilan,” ujar Micah Resnick, M.D., seorang dokter anak di TriHealth di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.
“Jika bayi tidak menerima suntikan vitamin K dalam waktu enam jam setelah lahir, ada kemungkinan darah bayi tidak dapat membeku, dan tubuh bayi tidak dapat menghentikan perdarahan dengan sendirinya,” lanjutnya.
VKDB bisa menyebabkan perdarahan di berbagai organ, termasuk otak, lambung, dan usus. Gejalanya bisa tidak terlihat, namun ada bayi yang menunjukkan tanda berupa darah di urine atau feses, perdarahan pada pusar, atau memar di wajah dan kepala.
Jika tidak segera ditangani, VKDB dapat berujung pada transfusi darah, operasi, kerusakan otak permanen, bahkan kematian.
Menurut data CDC, bayi yang tidak mendapat suntikan vitamin K memiliki risiko 81 kali lebih besar mengalami VKDB dibandingkan bayi yang menerimanya. Itulah sebabnya suntikan vitamin K dianggap langkah pencegahan yang sangat penting.