Sebetulnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan masalah sensorik ini. Dokter pun tidak menangani masalah sensorik itu sendiri, tetapi menargetkan pengurangan gejala selama pengobatan keseluruhan untuk kondisi yang didiagnosis, seperti gangguan spektrum autisme atau ADHD.
Namun, beberapa opsi telah muncul sebagai solusi perawatan bagi penderita masalah sensorik, antara lain:
Terapi okupasi
Terapi okupasi dapat membantu anak berlatih atau belajar melakukan aktivitas yang biasanya mereka hindari karena masalah sensorik.
Terapi fisik
Seorang ahli terapi fisik dapat melatih bayi dan anak melalui rangkaian aktivitas yang dirancang untuk memuaskan keinginan akan rangsangan sensorik. Ini bisa termasuk melakukan jumping jack atau berlari di tempat.
Pendekatan ini diharapkan membantu bayi dan anak mempelajari cara-cara untuk menanggapi indera mereka dengan tepat. Terapi-terapi ini dirancang untuk membantu mereka memahami perbedaan yang dirasakan panca indranya, sehingga mereka dapat mengukur respons yang lebih umum dengan tepat.
Jika bayi dan anak mama kesulitan mengumpulkan dan menafsirkan masukan sensorik yang diterima, mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda masalah sensorik. Masalah ini mungkin termasuk kesulitan dengan keseimbangan dan koordinasi, berteriak, atau menjadi agresif ketika menginginkan perhatian, dan sering melompat-lompat.
Dengan perawatan, termasuk terapi okupasi, dapat membantu bayi dan anak yang memiliki masalah sensorik untuk belajar menghadapi dunia di sekitar mereka. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi reaksi berlebihan dan menemukan jalan keluar yang lebih sehat untuk pengalaman sensorik yang membuatnya kurang nyaman ini.
Nah, demikian informasi mengenai masalah sensorik pada bayi. Semoga informasi ini membuat Mama lebih waspada terhadap kemungkinan masalah sensorik yang terjadi pada si Kecil, ya.