Penting, Ini Dos & Don'ts Newborn Photoshoot yang Harus Mama Ketahui

Jangan hanya tergiur melihat hasilnya yang menggemaskan ya, Ma

30 April 2020

Penting, Ini Dos & Don'ts Newborn Photoshoot Harus Mama Ketahui
Pixabay/Profile

Setiap momen tumbuh-kembang si Kecil sangatlah berharga. Rasanya tak rela jika berlalu begitu saja ya, Ma. Mengabadikannya lewat foto adalah salah satu cara agar kenangan itu tetap bisa terpelihara selamanya. 

Tak heran bila saat ini foto bayi baru lahir atau newborn photoshoot sangat populer dilakukan para orangtua. Bayi mungil yang meringkuk, tertidur, dengan nuansa latar belakang shabby chic yang indah, pasti sangat menggemaskan.

Tapi ingat, Ma. Jangan sampai keinginan mengabadikan momen si Kecil berbuah jadi petaka. Para ahli memperingatkan para orangtua yang ingin melakukan sesi foto newborn, baik DIY ataupun oleh fotografer, agar memerhatikan faktor-faktor keselamatan. Berikut Popmama.com merangkum do's & don'ts saat melakukan newborn photoshoot, dilansir dari parents.com

1. Posisi tidur yang membahayakan nyawa

1. Posisi tidur membahayakan nyawa
Pexels/Georgia Maciel

Benjamin Hoffman, M.D. dari the American Academy of Pediatrics Council on Injury, Violence and Poison Prevention menyatakan, era media sosial mengubah bagaimana dunia memperlakukan foto bayi secara berbeda. 

Fenoma ini diawali oleh seorang fotografer yang bernama Anne Geddes. Ia lah yang pertama kali mempopulerkan foto bayi baru lahir dalam berbagai posisi tidur. Kepiawaian Anne Geddes memotret berbagai pose bayi baru lahir dalam posisi tidur inilah yang kemudian dicontoh oleh banyak orang.

Penting diingat bahwa posisi tidur bayi saat berfoto ini seringkali tidak senyaman dan seaman yang terlihat. Banyak ahli yang mengkhawatirkan dampaknya karena dapat berujung kematian.

Editors' Pick

2. Foto-foto di social media tidak seperti yang terlihat

2. Foto-foto social media tidak seperti terlihat
Freepik/v.ivash

Foto-foto bayi baru lahir yang tampil di social media kebanyakan telah melibatkan photo editing khusus. Bayi baru lahir yang tampak nyaman tertidur di hammock, misalnya. Sesungguhnya ketika sesi foto dilakukan, bayi tidak benar-benar tidur menggantung di hammock. 

Fotografer dan pengarah gaya mengambil gambar bayi di tempat yang aman, kemudian memotret properti secara terpisah. Proses pengolahan gambar di komputerlah yang menggabungkan semuanya hingga tampak menjadi satu kesatuan foto yang tampak realistis.

3. Bahaya DIY photo shoot

3. Bahaya DIY photo shoot
Freepik

Banyak orangtua yang berinisiatif melakukan photo shoot sendiri berbekal tutorial DIY yang beredar di internet. Mereka berharap hasilnya sama seperti sentuhan tangan fotografer profesional. Tanpa diketahui, melakukan DIY photo shoot tanpa pengawasan profesional di bidangnya, dapat sangat berbahaya. 

Jika bayi baru lahir dipaksa berpose dalam posisi tertentu tanpa pelatihan keamanan dari pengarah gaya yang terlatih, risiko salah otot hingga kematian mendadak ada di depan mata. Ingat, Ma, bayi baru lahir masih sangat rentan. Organ-organ tubuhnya masih berkembang dan bertumbuh sehingga kesalahan sekecil apapun dapat berakibat fatal. Saraf dan otot terjepit atau saluran pernapasan yang terhalang, bisa saja terjadi.

4. Risiko pose tidur tengkurap pada bayi

4. Risiko pose tidur tengkurap bayi
Freepik/phduet

Mengingat adanya risiko sindrom kematian mendadak pada bayi, para ahli tidak menyarankan orangtua dan fotografer untuk mengambil gambar bayi dengan pose tidur tengkurap. Posisi ini rentan mengakibatkan sindrom kematian mendadak karena jalur napas bayi yang terhalang.

Rekomendasi American Academy of Pediatrics adalah membiarkan bayi baru lahir tidur telentang. Selain itu, hindari menempatkan bayi di atas permukaan tidur yang terlalu empuk, seperti selimut, bantal, atau pun soft toys. Permukaan tidur bayi harus datar dan bersih dari barang-barang. 

5. Saran aman mengabadikan foto bayi tanpa menimbulkan celaka

5. Saran aman mengabadikan foto bayi tanpa menimbulkan celaka
maxpixel/camera nikon d7100

Seperti yang telah disinggung di atas, trik-trik fotografi dapat membuat hasil foto tampak sangat realistis, berbeda dengan yang terjadi sesungguhnya. Yang benar-benar aman adalah menghindari pose-pose sensasional yang menggambarkan situasi berbahaya dan hanya lakukan dalam posisi yang wajar untuk bayi.

"Semakin banyak orang yang terbiasa melihat foto-foto bayi baru lahir dalam pose-pose yang berbahaya, akhirnya masyarakat semakin menormalkan hal tersebut," ujar Dr. Hoffman. Masalahnya, tak semua orang teredukasi bahwa foto-foto yang diambil oleh fotografer dan pengarah gaya profesional itu telah dimanipulasi sedemikian rupa. Mereka pun ingin mencoba-cobanya sendiri tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Akibatnya, mereka akan benar-benar menempatkan bayi dalam situasi berbahaya.

Tak peduli seberapa banyak like yang didapatkan di akun social media ketika foto bayi mungil Mama diunggah, atau betapa indahnya sebuah foto yang terpajang di dinding, keselamatan adalah hal yang utama. 

Bila Mama ingin mengabadikan sendiri foto si Kecil, pastikan memosisikannya dalam posisi-posisi wajar yang tidak membahayakan. Sebaliknya, apabila Mama ingin foto si Kecil dengan kualitas lebih baik, pastikan memilih fotografer dan pengarah gaya yang terlatih. Jangan hanya terpaku untuk membicarakan konsep foto, tetapi diskusikan juga perkara keselamatan bayi selama sesi foto dengan fotografer dan pengarah gaya yang Mama pilih.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca Juga:

The Latest