Bukan Masuk Angin, Ini Penyebab Perut Bayi Baru Lahir Mengeras

Beberapa faktor bisa menyebabkan perut bayi mengeras. Hati-hati ya, Ma

29 Agustus 2021

Bukan Masuk Angin, Ini Penyebab Perut Bayi Baru Lahir Mengeras
Pexels/ Julia Lee

Masalah pencernaan merupakan masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh bayi yang baru lahir. Mungkin Mama mendapati perut si Kecil yang terasa sangat keras ketika dipegang. Seringkali kondisi ini dialami bayi yang menginjak usia dua minggu.

Biasanya, gejala-gejala perut bayi terasa keras ini disebabkan oleh sensitivitas perut yang dialami dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Apakah kondisi ini berbahaya?

Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa hal penting yang perlu Mama ketahui seputar kondisi perut bayi yang mengeras, dilansir dari livestrong.com:

1. Kolik masalah utama penyebab gas di perut bayi

1. Kolik masalah utama penyebab gas perut bayi
Freepik/phduet

Kolik merupakan kondisi yang biasanya dialami bayi pada tiga minggu pertama kehidupannya. Kolik membuat bayi menangis berkepanjangan, bahkan lebih dari tiga jam per harinya. 

Para peneliti masih belum mengetahui penyebab pasti dari kolik. Akan tetapi, mereka memercayai kolik terkait dengan sensitivitas lambung, termasuk adanya gas atau alergi.

Perut bayi yang mengalami kolik seringkali keras, baik karena masalah internal pencernaan atau karena otot-otot perut yang tegang saat mereka menangis.

Bila Mama mencurigai adanya masalah dengan kondisi pencernaan dan perut bayi yang keras karena kolik, konsultasikan kondisinya dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan saran perawatan.

Editors' Pick

2. Intoleransi laktosa menyebabkan gas di usus bayi

2. Intoleransi laktosa menyebabkan gas usus bayi
Freepik

Bayi yang mengalami intolerasi laktosa menunjukkan gejala-gejala yang mirip dengan bayi kolik. Intoleransi laktosa disebabkan karena sistem pencernaan yang kurang atau tidak memiliki laktase, yang merupakan enzim yang diperlukan untuk memecah dan mencerna laktosa dengan baik.

Laktosa yang tidak tercerna dapat menyebabkan kram, pembengkakan perut, dan memicu gas, yang semuanya membuat perut bayi mengeras.

Sebagian besar bayi baru lahir belum memproduksi laktase dalam jumlah cukup untuk mengatasi kondisi ini. Hal ini wajar dialami dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, karena sistem pencernaan yang masih berkembang dan masih meningkatkan produksi.

3. Gastroenteritis penyebab perut mengeras, muntah dan diare

3. Gastroenteritis penyebab perut mengeras, muntah diare
Freepik/Yanalya

Apabila perut bayi mama mengeras, disertai demam, muntah atau diare, ia mungkin menderita gastroenteritis, atau yang biasa disebut flu perut.

Gastroenteritis ini biasanya disebabkan oleh virus atau infeksi lain dan dapat mereda dalam waktu 48 jam hingga seminggu.

Jika perut keras bayi disertai dehidrasi, sering muntah atau demam tinggi, bawa segera ke dokter untuk memastikan diagnosis gastroenterititis-nya.

4. Perut bayi keras karena sembelit

4. Perut bayi keras karena sembelit
Pixabay/BellamiPhotography

Perut yang keras bisa menjadi tanda konstipasi alias sembelit. Lho, masih bayi kok sudah bisa menderita konstipasi? Jangan salah, Ma, konstipasi pada bayi baru lahir bisa jadi disebabkan karena pemberian susu formula. Pengenalan terhadap makanan baru bisa juga menjadi penyebab konstipasi pada bayi yang lebih besar. 

Jika bayi mama buang air besar kurang dari sekali sehari, tinja mengeras diiringi tangisan dan ketegangan saat buang air besar, bisa jadi ia mengalami konstipasi. Untuk bayi yang lebih tua dan balita, pengobatan rumahan dan perubahan pola makan dapat membantu mempercepat penyembuhan. 

Bila Mama mendapati bayi tersiksa karena perut mengeras, jangan tunda membawanya berkonsultasi ke dokter agar ditemukan diagnosis yang tepat dan pengobatan sesuai sumber masalahnya. 

Baca juga:

The Latest