Warna Kulit Bayi Membiru, Waspada Blue Baby Syndrome

Penyakit ini terjadi akibat buruknya air di lingkungan bayi tinggal

16 November 2019

Warna Kulit Bayi Membiru, Waspada Blue Baby Syndrome
Freepik/Freepic.Diller

Di masa-masa awal kehidupannya, warna kulit bayi umumnya didominasi warna kemerahan. Warna kulit ini akan berangsur-angsur berubah seiring tumbuh-kembangnya, menjadi warna kulit permanennya. 

Meski perubahan warna kulit adalah hal yang wajar, tetapi Mama perlu jeli melihat tanda adanya masalah kesehatan yang serius pada anak jika warna kulitnya berubah menjadi kebiruan. Bisa jadi bayi mengidap blue baby syndrome atau juga dikenal dengan nama infant methemoglobinemia.

Apa itu Blue Baby Syndrome?

Apa itu Blue Baby Syndrome
Pexels/Alicia

Dilansir dari Medical News Today, blue baby syndrome (untuk selanjutnya akan disebut dengan istilah BBS) merupakan kondisi di mana kulit bayi berubah menjadi kebiruan karena jumlah hemoglobin bayi yang rendah.

Hemoglobin merupakan protein darah yang bertugas membawa oksigen dan mengedarkannya ke berbagai sel dan jaringan tubuh. Saat darah tidak mampu mengedarkan oksigen yang diperlukan, tubuh bayi akan membiru (cyanotic). 

Kondisi BBS jarang terjadi di kota-kota besar, melainkan di daerah terpencil. Bayi yang lahir di wilayah dengan pasokan air yang terbatas berisiko tinggil mengalami BBS.

Editors' Pick

Penyebab Umum BBS Akibat Nitrat

Penyebab Umum BBS Akibat Nitrat
Pexels/Stephan Müller

Penyebab umum terjadi BBS adalah kontaminasi nitrat terhadap air minum yang dikonsumsi bayi. Bila bayi minum susu formula yang diencerkan dengan air yang tinggi nitrat, tubuhnya akan mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit inilah yang mengikat hemoglobin dalam tubuh, membentuk methemoglobin yang tidak mampu mengedarkan oksigen. 

Biasanya, kandungan nitrat tinggi ditemukan pada air minum di daerah sekitar pertanian yang menggunakan air sumur. Kontaminasi ini disebabkan oleh penggunaan pupuk dan pupuk kandang. 

Gejala BBS yang Patut Diwaspadai

Gejala BBS Patut Diwaspadai
Freepik/Yanalya

Gejala umum bayi mengalami BBS, sesuai namanya, kulit bayi menjadi kebiruan. Biasanya terjadi di kulit sekitar mulut, tangan dan kaki. Kondisi ini juga dikenal dengan nama cyanosis yang merupakan pertanda bayi tersebut tidak mendapatkan cukup oksigen. 

Gejala potensial lain dari BBS meliputi:

  • Sulit bernapas,
  • diare,
  • lesu,
  • produksi air liur meningkat,
  • hilang kesadaran,
  • kejang.

Pada kasus parah, sindrom BBS bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Mendiagnosis BBS pada Bayi

Mendiagnosis BBS Bayi
Pixabay/PublicDomainPictures

Dokter dapat mendiagnosis BBS pada bayi lewat pemeriksaan rutin. Dokter akan memulai diagnosis dengan mengecek riwayat medis secara menyeluruh dengan menanyakan gejala, pola makan dan kondisi lingkungan sekitar bayi tinggal. Kemudian, akan dilanjutkan pemeriksaan fisik untuk melihat jika adanya perubahan warna pada area-area tubuh tertentu dan mendengarkan detak jantung serta paru-paru bayi. 

Tes diagnostik tambahan akan dilakukan jika dirasa perlu, meliputi:

  • Tes darah,
  • sinar-X dada untuk melihat kondisi paru-paru dan jantung,
  • ekokardiogram untuk melihat fungsi jantung dan saturasi oksigen, untuk menentukan berapa banyak oksigen dalam katerisasi jantung agar dapat memantau langsung pembuluh darah dan struktur di dalam jantung.

Selain menguji dari tubuh bayi, dokter biasanya akan menguji kadar nitrat pada air minum yang biasa dikonsumsi bayi. Air dengan kadar nitrat di bawah 10 mg/L dianggap aman. Lebih dari itu, jangan diberikan kepada bayi.

Mengatasi BBS pada Bayi

Mengatasi BBS Bayi
unsplash/ Darko Stojanovic

Perawatan dan pengobatan BBS tergantung pada penyebabnya. Jika penyakit jantung bawaan yang menyebabkan bayi membiru, dokter mungkin akan melakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan. Jika kadar nitrat yang ternyata menyebabkan BBS, dokter mungkin akan bekerjasama dengan ahli toksikologi untuk mencari cara terbaik memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar bayi. 

Anak-anak dengan kondisi yang parah akan memerlukan obat yang disebut methylene blue, yang biasanya diberikan dalam bentuk suntikan. 

Jika ditangani dengan benar dan sebelum terlambat, besar harapan hidup bayi yang mengalami BBS dapat tumbuh sehat dan normal tanpa komplikasi kesehatan di masa depan. 

Semoga informasi ini membantu ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest