Berapa Lama Waktu yang Diperlukan Bayi untuk Bermain?

Interaksi dan waktu bermain baik bagi perkembangan bayi. Namun, harus seberapa sering, ya?

6 Agustus 2022

Berapa Lama Waktu Diperlukan Bayi Bermain
Freepik/azerbaijan-stockers

Seiring bertambahnya usia, bayi semakin bisa menikmati stimulasi dengan permainan sederhana atau interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, pernahkah Mama berpikir tentang seberapa banyak interaksi dan waktu bermain untuk bayi?

Bermain dan berinteraksi dengan bayi penting untuk perkembangannya, sehingga ia mampu mencapai milestone berbicara, memahami kosa kata, serta mampu bersosialisasi. Di sini, Mama menjadi guru pertama sekaligus teman favorit bayi.

Namun, ternyata ada kalanya Mama perlu membiarkan bayi bermain sendiri lho, Ma. Hal ini dilakukan untuk melatih kemandiriannya, sehingga bayi perlahan mulai belajar bahwa ia tak selamanya harus bergantung pada Mama.

Di awal kelahirannya, bayi tidak punya banyak waktu untuk bermain, karena ia masih banyak tidur. Mama bisa mulai mengenalkan permainan serta mengajaknya berinteraksi begitu ia tumbuh dan siap melakukannya.

Nah, untuk menjawab pertanyaan mama tentang berapa lama waktu yang diperlukan bayiuntuk bermainPopmama.com sudah siapkan informasi dari ahli mengenai hal ini. Yuk, kita simak!

Berapa Lama Waktu yang Diperlukan Bayi untuk Bermain?

Berapa Lama Waktu Diperlukan Bayi Bermain
Freepik/wirestock

Bermain pada bayi dan anak-anak memiliki banyak manfaat yang sudah terbukti, seperti munculnya kemampuan anak dalam merencanakan, mengelola, berbaur dengan teman sebaya, serta regulasi emosinya.

Bermain juga bisa membantu dalam perkembangan bahasa, matematika, kemampuan bersosialisasi, dan bahkan bisa membantu anak-anak menghadapi stresnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) sangat merekomendasikan kegiatan bermain untuk anak-anak. AAP juga meminta dokter anak untuk memberikan saran tentang kegiatan yang cocok untuk pasien kecilnya setiap datang kontrol tumbuh-kembang.

Namun, AAP tidak merekomendasikan waktu yang menjadi patokan lamanya bermain, karena harus disesuaikan dengan masing-masing bayi. Karenanya, Mama harus lebih peka dengan tanda-tanda bayi ingin berhenti bermain.

Beberapa tanda bayi ingin berhenti bermain, antara lain menangis, mengantuk, lapar, atau perlu ganti popok. Merespons sinyal dari bayi ini bisa membantu memperkuat hubungan antara mama dan bayi.

Mama juga bisa memberikan waktu 'me time' pada bayi kecil mama. Misalnya, dengan meletakkannya di suatu tempat yang aman dan kemudian membiarkannya bereksplorasi sendiri.

Editors' Pick

Berapa Banyak Interaksi yang Dibutuhkan Bayi?

Berapa Banyak Interaksi Dibutuhkan Bayi
Freepik.com/user18526052

Sama halnya dengan waktu bermain, tidak ada patokan tertentu untuk banyaknya interaksi yang dibutuhkan bayi. Mama bisa membaca sinyal bayi untuk mengetahui kapan ia bisa diajak berinteraksi atau sudah overstimulated.

Berinteraksi dengan bayi tidak perlu dijadikan kegiatan khusus, Ma, karena kegiatan sehari-hari pun bisa digunakan sebagai alat interaksi yang baik, asal Mama tetap aktif mengajak bayi berkomunikasi.

Jika bayi terlihat butuh suasana baru, Mama bisa mengajaknya jalan-jalan keluar, seperti pergi ke taman atau ikut berbelanja ke supermarket. Kegiatan sederhana ini bisa menjadi suasana baru yang menyenangkan untuk bayi.

Nah, selain itu, Mama juga harus pandai membaca sinyal saat bayi sudah tidak ingin berinteraksi. Tanda-tanda tersebut, seperti mengucek mata, membuang muka, menangis atau rewel, menggerakkan punggungnya, dan menutup mata atau tertidur.

Saat Mama melihat tanda-tanda ini, segera singkirkan mainan yang digunakan sebagai peralatan interaksi dan lakukan aktivitas menjelang tidur bersama.

Apakah Boleh Membiarkan Bayi Sendiri?

Apakah Boleh Membiarkan Bayi Sendiri
Pexels/Lisa

Mama sebaiknya tidak meninggalkan bayi sendirian di rumah, meskipun hanya beberapa menit saja. Namun, Mama boleh meninggalkan bayi di kamarnya sendiri asal ia berada di tempat yang aman, yang tidak memungkinkan ia terjatuh atau terluka meski sendirian.

Hanya saja, Mama harus melakukannya secara bertahap. Misalnya, Mama meninggalkan bayi di kamarnya sendirian dalam waktu 30-60 detik. Jika ia menangis, maka tetaplah berada di kamarnya, namun tetap menjaga jarak.

Memberikan waktu bayi sendirian bisa membuatnya lebih mandiri dan mampu mengelola emosinya lebih baik. Setelah bayi terbiasa sendiri, Mama mungkin akan mendengarnya mengoceh atau memainkan rattle yang diletakkan di dekatnya.

Nanti ketika bayi membutuhkan Mama di sisinya, ia akan menangis dan begitulah caranya memanggil Mama. Nah, Mama jadi bisa mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, bukan? Pastikan untuk sering mengecek kondisi bayi juga ya, Ma.

Cara Bermain dengan Bayi yang Bisa Mama Coba

Cara Bermain Bayi Bisa Mama Coba
Freepik/shurkin_son

Ada beberapa cara bermain yang bisa Mama praktikkan bersama bayi di rumah, seperti:

  • Mengoceh seperti bayi dan mengajaknya untuk melakukan komunikasi dua arah.
  • Ceritakan kegiatan mama hari ini saat sedang berbicara dengan bayi.
  • Balas senyum bayi.
  • Berikan barang yang aman untuk digenggam dan dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  • Lakukan tummy time bersama bayi.
  • Bacakan buku untuk bayi.
  • Letakkan bayi di banyak tempat berbeda di dalam rumah, sehingga ia punya perspektif baru.
  • Ajak bayi bermain dengan bayangannya di cermin.
  • Bermain cilukba.
  • Bernyanyi dan mainkan musik untuk bayi.
  • Pastikan rumah babyproof atau aman untuk bayi. Biarkan bayi juga bereksplorasi di dapur dengan tidak mengunci kabinet dan mengisinya dengan barang-barang yang aman untuk dimainkan bayi.

Nah, itu dia tadi penjelasan tentang berapa lama waktu yang diperlukan bayi untuk bermain dan berapa banyak interaksi yang dibutuhkannya. Jadi, setiap bayi berbeda ya, Ma. Jangan lupa untuk tetap peka terhadap sinyal yang dikirim bayi.

Baca juga:

The Latest