Fakta Baru, Ternyata Beberapa Merek Teething Gel Berbahaya untuk Anak!

Jeli yang dikira bisa meredakan gusi bengkak karena tumbuh gigi ternyata beberapa berbahaya untuknya

24 Februari 2020

Fakta Baru, Ternyata Beberapa Merek Teething Gel Berbahaya Anak
thebump

Saat sedang tumbuh gigi, seringnya bayi merasa rewel dan tidak nyaman. Maka dari itu, hadirlah produk teehting gel yang bisa dioleskan ke gusi atau dihisap anak.

Bentuknya ada yang seperti pasta gigi, ada juga yang seperti permen. Sayangnya, sebuah fakta baru cukup mengagetkan. Ternyata tidak semua teething gel ini aman. 

Apa alasannya dan seperti apa kategori amannya? Berikut ulasan lengkapnya di Popmama.com.

1. Teething gel mengandung anesthetic benzocaine berbahaya

1. Teething gel mengandung anesthetic benzocaine berbahaya
breastfeedingbasics.com

Meski memiliki merk terpercaya dan berkualitas baik, nyatanya teething gel tersebut tidak selamanya aman.

Teething gel dengan kandungan anesthetic benzocaine ternyata bisa menimbulkan kondisi berbahaya bernama methemoglobinemia. Ini adalah masalah kesehatan yang jarang namun berbahaya jika terjangkit. 

Di mana kondisi ini bisa membuat kadar oksigen di tubuh jadi menurun. Gejalanya antara lain sesak napas, kulit membiru, abu-abu atau pucat, pusing, kelelahan, dan denyut jantung jadi lebih cepat. 

Di beberapa kasus, kondisi ini bisa berakhir fatal. 

Editors' Pick

2. Produk dengan kandungan tersebut sudah ditarik di Kanada

2. Produk kandungan tersebut sudah ditarik Kanada
Freepik/User8818949

Pada tahun 2013, Kanada sudah mencium masalah ini. Alhasil dinas kesehatan Kanada meminta perusahaan yang memproduksi teething gel dengan kandungan tersebut meminta untuk mencantumkan bahaya methemoglobinemia. 

Saat ini, sudah beberapa merk asal Kanada yang menarik produk teether gel mereka yang mengandung anesthetic benzocaine. Beberapa di antaranya adalah Orajel, Little Teethers, Anbesol, dan merk terkenal lainnya. 

Di AS, produk dengan kandungan tersebut sudah dilarang untuk anak di bawah 2 tahun. Peraturan ini telah dibuat oleh Food and Drug Administration US pada bulan Mei 2018. 

3. Contoh kasus yang sudah terjadi

3. Contoh kasus sudah terjadi
Pexels/Pixabay

Pada tahun 2018, ada balita yang terkena efek dari teething gel dengan benzocaine. Seorang anak bernama Chloe tiba-tiba seperti mati suri dan diam selama beberapa saat. 

Orangtuanya panik dan langsung menelepon 911. Setelah dicek dokter, ternyata pemicunya benar adalah benzocaine. Chloe diberikan teether gel dari merk Church & Dwight Co. Inc. 

Meski bungkus produknya telah dituliskan bahwa produk tersebut tidak untuk anak di bawah 2 tahun, namun orangtuanya menganggap enteng hal tersebut. Hasilnya, si Kecil mengalami methemoglobinemia.

Dari sana orangtuanya pun jadi belajar bahwa penting sekali untuk mengikuti panduan sebuah produk.

4. Selalu perhatikan isi kandungan 

4. Selalu perhatikan isi kandungan 
Pixabay/Eskimokettu

Mama yang hendak memberikan opsi teething gel untuk si Kecil yang sedang tumbuh gigi, ada baiknya selalu memerhatikan isi kandungan dari produk pilihan. 

Bisa saja yang tertulis natural atau aman, ternyata tetap mengandung bahan-bahan berbahaya. 

Seperti contoh, produk dari Orajel memiliki produk yang natural namun mengandung alkohol. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, tentu ini bisa membahayakan si Kecil, Ma. 

5. Pilih opsi lain yang lebih aman

5. Pilih opsi lain lebih aman
parents

Untuk si Kecil yang sedang tumbuh gigi, Mama bisa memberikan pilihan lain seperti camilan dingin. Buah potong yang telah dibekukan, yoghurt beku, atau es krim buatan sendiri bisa jadi opsinya. 

Memberikan teether juga bisa jadi pilihan lain untuk memuaskan hasrat menggigit si Kecil. 

Bagaimanapun, fase tumbuh gigi memang tidak selamanya menyenangkan. Memberikan beberapa makanan dan benda yang bisa mengurangi ketidaknyamanan si Kecil bisa jadi pilihan. 

Namun, tetap utamakan keselamatan dan keamanan si Kecil, ya!

Baca juga:

The Latest