Bahaya! Kenali 5 Dampak Buruk Penggunaan Kipas Angin untuk Bayi

Penggunaan kipas angin untuk bayi juga harus ada aturannya nih, Ma!

5 Juli 2022

Bahaya Kenali 5 Dampak Buruk Penggunaan Kipas Angin Bayi
Pexels/Daria Shevtsova

Ketika cuaca mulai panas, tak jarang penggunaan kipas angin diperlukan agar kondisi suhu di dalam ruangan bisa kembali normal. Kipas angin pun dirasa sangat diperlukan agar si Kecil tidak merasa kepanasan. 

Walaupun kipas angin mampu membantu menyejukkan kamar bayi, namun Mama perlu mengetahui bahwa ada aturan di mana udara yang dihasilkan oleh kipas angin tidak boleh diarahkan langsung ke tubuhnya, karena bisa membahayakan kesehatan si Kecil. 

Jika Mama termasuk yang sering menggunakan kipas angin di rumah, maka perlu mengetahui beberapa informasi serta fakta lain agar pertumbuhan dan perkembangan anak mama tetap optimal.

Kali ini Popmama.com akan membagikan informasi mengenai bahaya penggunaan kipas angin untuk kesehatan bayi. Simak yuk, Ma!

1. Mengalami penurunan suhu tubuh hingga hipotermia 

1. Mengalami penurunan suhu tubuh hingga hipotermia 
Pexels/Rene Asmussen

Dilansir dari Today Parent, penggunaan kipas angin untuk bayi terutama di dalam kamar tentu sangat berguna untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik. Namun penggunaan kipas angin tetap ada aturannya, yakni usahakan tidak mengarahkannya langsung ke tubuh bayi. 

Jika udara yang dihasilkan oleh kipas angin langsung ke arah si Kecil, bisa saja berdampak buruk untuk kesehatannya seperti hipotermia. Apalagi udara yang dikeluarkan kipas angin membuat seisi ruangan bersuhu lebih dingin untuk kulit bayi. 

Saat mengalami hipotermia, tanpa disadari suhu tubuh si Kecil akan berkurang drastis dari suhu yang seharusnya. Sebagai orangtua, Mama perlu ketahui bahwa penurunan suhu tubuh bayi yang berada di bawah batas normal tentu akan berbahaya untuk kesehatannya. 

Editors' Pick

2. Meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi

2. Meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi
Pixabay/Ben_Kerckx

Penggunaan kipas di dalam kamar bayi memang bertujuan baik yaitu ingin membuat si Kecil tidak mudah gerah. Namun, perlu diketahui bahwa pemakaian kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh si Kecil hanya akan membuatnya kekurangan cadangan air.

Jika pemakaian tersebut terus dilakukan dengan mengarahkan langsung ke tubuh bayi, maka bayi berisiko untuk mengalami dehidrasi dan kulit pun menjadi kering. Hal ini diakibatkan karena air yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit semakin menipis dan berkurang. 

Ketika asupan cairan di dalam tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi, biasanya si Kecil akan memperlihatkan sebuah tanda seperti seringkali merasa kehausan karena penggunaan kipas angin yang terlalu lama. 

3. Debu atau kotoran masuk ke paru-paru mengakibatkan infeksi pernapasan

3. Debu atau kotoran masuk ke paru-paru mengakibatkan infeksi pernapasan
Pixabay/PublicDomainArchive

Penggunaan kipas angin secara langsung ke tubuh bayi akan berdampak buruk untuk kesehatan apalagi jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Kebersihan kipas angin secara konsisten perlu sekali diperhatikan. 

Perlu diketahui bahwa debu yang menempel pada baling-baling justru akan membuat kipas angin jadi terlihat kotor dan tidak terawat dengan baik.

Tak hanya itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibersihkan dapat menurunkan kualitas udara saat dihirup oleh si Kecil. Debu atau kotoran dengan mudah terbawa angin. 

Perlu diingat bahwa walaupun kipas angin memiliki filter penyaring debu, namun tidak menutup kemungkinan berbagai debu atau kotoran yang menempel bisa terhirup oleh si Kecil.  Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat memicu infeksi saluran pernapasan.

Sebelum berdampak buruk untuk kesehatan si Kecil, Mama perlu rajin membersihkan berbagai sisi kipas angin terutama dibagian baling-balingnya. 

4. Bayi berisiko mengalami sinusitis

4. Bayi berisiko mengalami sinusitis
Pixabay/cherylholt

Sinusitis tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, namun juga pada bayi. Sinusitis pada bayi bisa dipicu akibat udara yang dihasilkan oleh kipas angin membuat suhu udara dingin. 

Kondisi inilah yang mampu menyebabkan selaput lendir dalam hidung juga bisa mengering. Jika kondisi selaput lendir dalam hidung semakin kering, maka produksi lendir juga akan semakin banyak. 

Produksi lendir berlebih akan berbahaya karena dapat menganggu saluran pernapasan, sehingga memicu iritasi sinus. 

Kondisi sinusitis ini tak bisa dianggap remeh karena dapat menjadi sumber infeksi di bagian susunan saraf pusat, seperti meningitis atau radang otak. Tak hanya itu, si Kecil pun dapat memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. 

5. Udara dingin memicu terjadi masalah pada otot bayi

5. Udara dingin memicu terjadi masalah otot bayi
Freepik/Phduet

Saat kipas angin terus dipakai untuk menjaga agar suhu kamar tidak panas, namun tanpa disadari diam-diam dapat berdampak buruk. Paparan angin secara langsung ke tubuh bayi dapat memicu terjadinya masalah otot. 

Perlu diketahui bahwa suhu dingin pada tubuh bayi perlahan-lahan berisiko terhadap penurunan produksi pelumas cairan otot serta bagian sendi. Penggunaan kipas angin inilah yang dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan berisiko terkena nyeri otot, sehingga membuat si Kecil menjadi lebih rewel karena kesakitan. 

Mama perlu memerhatikan kondisi ini karena bayi belum bisa berbicara dan mengutarakan kalau ototnya terasa nyeri. 

Nah, itulah beberapa bahaya penggunaan kipas angin untuk bayi bila tidak digunakan dengan aturan yang benar. Semoga informasi ini dapat membuat Mama mempertimbangkan kembali penggunaan kipas angin di rumah, ya.

Baca juga:

The Latest