Yuk, Lengkapi Imunisasi Anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022!

Ini panduan pemberian imunisasi anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022

28 Juni 2022

Yuk, Lengkapi Imunisasi Anak Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Freepik/jcomp

Sebagian orangtua mungkin masih ragu dalam memberikan imunisasi untuk bayinya. Padahal, imunisasi sangat penting diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap anak dari penyakit yang bisa dicegah dari imunisasi.

Sayangnya, saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi yang lengkap. Ditambah lagi sejak adanya pandemi Covid-19, cakupan imunisasi rutin lengkap anak jadi menurun.

Maka dari itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak lewat Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN. Program ini bertujuan untuk mengajak Mama dan Papa agar dapat melengkapi imunisasi anak demi mencegah berbagai penyakit berbahaya yang bisa menyerang anak. 

Melalui press conference bertema "Ayo Sukseskan BIAN 2022" pada Selasa, 28 Juni 2022, Kementerian Kesehatan RI, bekerja sama dengan Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap memberikan imunisasi secara rutin kepada anak.

Lebih lanjut, berikut ini Popmama.com rangkum informasi mengenai lengkapi imunisasi anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022. Langsung saja simak di sini ya, Ma!

1. Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi anak menurun

1. Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi anak menurun
freepik/alexandrgrant

Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk aturan pembatasan kegiatan, hingga berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi di masa pandemi.

Akibatnya, sejak tahun 2019, cakupan imunisasi anak di Indonesia menurun hingga 11,27%. Dengan adanya penurunan ini, sekitar 1,7 juta bayi di Indonesia belum mendapatkan imunisasi lengkap sejak tahun 2019 hingga 2021.

Lantas, apa dampak dari penurunan cakupan imunisasi yang menurun? Hal ini berpotensi menyebabkan imunitas rendah dan meningkatkan kelompok anak yang berisiko tinggi tertular penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Editors' Pick

2. Penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi

2. Penyakit bisa dicegah pemberian imunisasi
Freepik/rawpixel.com

Tahukah Mama, bahwa ada banyak sekali jenis penyakit yang mengintai anak? Bahkan, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada anak.

Lantas, apa saja penyakit-penyakit yang bisa menyerang anak? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Polio

Penyakit polio merupakan infeksi yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada kaki atau lengan.

  • Difteri

Difteri adalah infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheriae, sehingga dapat menyerang selaput lendir dan hidung dan tenggorokan. Difteri dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan dan kelumpuhan otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.

  • Tetanus

Tetanus adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Umumnya, ia terdapat pada debu, tanah, kotoran, ataupun besi tua yang sudah berkarat. Penyakit tetanus sendiri juga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.

  • Pertusis

Pertusis atau batuk rejan adalah kondisi di mana anak mengalami batuk secara terus-menerus dan bertambah parah. Anak yang menderita penyakit ini biasanya batuk hingga menimbulkan suara melengking dan dapat terjadi selama berbulan-bulan.

  • Campak

Campak merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi berupa radang paru, radang otak, diare, radang telinga, dehidrasi, hingga dapat berakibat pada kematian.

  • Sindroma Rubella Kongenital

Jika Rubela menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, maka dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kondisi ini dikenal sebagai Sindroma Rubela Kongenital.

Padahal, penyakit-penyakit di atas bisa dicegah sejak dini lho. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah si Kecil terserang berbagai penyakit di atas adalah dengan melengkapi imunisasi rutin.

3. Program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional

3. Program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Freepik/comzeal

Dalam rangka mengajak para orangtua untuk membawa anaknya agar mendapat imunisasi lengkap, pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional. Terdapat dua program kegiatan yang dilaksanakan di Bulan Imunisasi Anak Nasional, yakni imunisasi tambahan dan imunisasi kejar.

Imunisasi tambahan merupakan program pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela. Imunisasi ini dapat diberikan kepada anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun.

Yang kedua adalah program imunisasi kejar, yakni pemberian satu atau lebih jenis imunisasi (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib). Imunisasi ini diberikan untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usianya.

4. Kapan dan usia berapa bayi mendapatkan imunisasi?

4. Kapan usia berapa bayi mendapatkan imunisasi
Dok. BIAN 2022

Bagi Mama yang masih bingung, berikut adalah panduan pemberian imunisasi untuk si Kecil di Bulan Imunisasi Anak Nasional:

Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap I (telah dilaksanakan mulai Mei 2022)

  • Untuk provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, imunisasi campak-rubela dapat diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai anak usia di bawah 15 tahun.

  • Untuk provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung dan seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, imunisasi campak-rubela dapat diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai anak usia di bawah 12 tahun.

Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap II (akan dilaksanakan mulai Agustus 2022)

  • Untuk provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, imunisasi campak-rubela dapat diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai 59 bulan.

  • Untuk provinsi Bali dan DI Yogyakarta tidak melaksanakan imunisasi tambahan campak-rubela, namun tetap melaksanakan imunisasi kejar.

Untuk imunisasi kejar sendiri bisa didapatkan oleh anak di semua provinsi, mulai dari usia 12 hingga 59 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk anak yang belum mendapatkan imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

5. Di mana anak bisa mendapatkan imunisasi?

5. mana anak bisa mendapatkan imunisasi
Freepik/freepik

Ada dua jenis fasilitas kesehatan yang menjadi lokasi di mana Mama bisa membawa si Kecil untuk memperoleh imunisasi, yakni Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pos Pelayanan Imunisasi.

Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi:

  • Puskesmas dan Puskesmas pembantu.

  • Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan POLRI.

  • Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik Mandiri Bidan.

  • Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Sedangkan Pos Pelayanan Imunisasi meliputi:

  • Pos pelayanan di sekolah atau satuan pendidikan maupun pesantren.

  • Pos pelayanan komunitas: Posyandu, lapangan, drive thru, mobile dengan mobil Puskesmas keliling atau lainnya, dan pasar.

Mama bisa membawa si Kecil ke lokasi fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh imunisasi demi melindunginya dari penyakit-penyakit berbahaya yang kerap menyerang anak.

Demikianlah informasi mengenai lengkapi imunisasi anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022

Perlu diketahui bahwa ASI dan vitamin saja tidak cukup untuk membangun imunitas anak agar terhindar dari penyakit. Maka dari itu, yuk, jangan ragu untuk membawa anak mendapatkan imunisasi demi melindunginya dari penyakit-penyakit berbahaya seperti campak dan difteri!

Baca juga:

The Latest