5 Hal yang Harus Mama Lakukan saat Bayi Kekurangan Zat Besi
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan bayi mengalami anemia
3 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada bayi, zat besi berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan perilaku, dan kognitif. Hal ini karena zat besi sangat berperan dalam mielinisasi neuron dan pembentukan neurotransmitter yang terjadi sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun, Ma.
Zat besi juga membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi. Jadi, kecukupan zat besi sangat penting diperhatikan di dalam masa tumbuh kembang bayi, khususnya selama dua tahun kehidupannya.
Untuk kebutuhan zat besi bedasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2004, bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 0,5 mg per hari, dan bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 7 mg per hari.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang merupakan suatu keadaan di mana kadar hemoglobin di bawah normal. Bayi yang kekurangan zat besi akan terlihat pucat, lesu, tidak bergairah, kurang nafsu makan atau menyusu, dan mudah lelah saat bermain.
Sehingga, jika si Kecil mengalami tanda-tanda tersebut, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah benar si Kecil mengalami kekurangan zat besi atau mengalami masalah lainnya, Ma.
Jika memang benar si Kecil mengalami kekurangan zat besi, umummnya dokter akan memberikan suplementasi zat besi.
Selain pemberian suplementazi zat besi, Mama juga bisa melakukan hal-hal yang telah Popmama.com rangkum dari buku Sehat Lezat yang ditulis dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi alias dr. Tiwi di bawah ini:
1. Tetap meneruskan pemberian ASI
Pemberian ASI eksklusif hingga usia bayi 6 bulan, lalu dilanjutkan pemberian ASI hingga si Kecil berusia dua tahun atau lebih, Ma.
Pemberian ASI setelah usia 6 bulan harus disertai dengan pemberian MPASI, karena asupan zat besi dari ASI saja tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan bayi, Ma.
Editors' Pick
2. Jika harus memberi PASI, maka pilih susu formula yang diperkaya atau difortifikasi zat besi
Jangan memberikan susu sapi segar pada bayi di bawah satu tahun, Ma. Selain mengandung sedikit zat besi, susu sapi mengandung garam dan protein yang lebih besar dan lemak yang lebih rendah daripada susu formula, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan energi, perkembangan otak, dan sistem saraf bayi, Ma.
Protein pada susu sapi juga bisa menyebabkan alergi pada bayi. Namun, penggunaan susu sapi dalam pembuatan makanan bayi, apalagi dalam jumlah kecil, tidak akan menyebabkan masalah serius.