3 Korban Sriwijaya Air SJ182 Belum Teridentifikasi, Salah Satunya Bayi
Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021
3 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Operasi identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Selasa (2/3/2021).
"Pada hari ini pukul 13.50 WIB, operasi (identifikasi korban) Sriwijaya Air SJ 182 secara resmi ditutup," ujar Kapusdokkes Polri dr Brigjen Rusdianto di RS Polri Kramatjati.
Sebanyak tiga korban belum teridentifikasi hingga operasi ditutup. Siapa sajakah mereka? Berikut penjelasan tim DVI yang berhasil Popmama.com rangkum.
1. 1 bayi belum teridentifikasi
Rusdianto mengatakan, ada tiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang belum teridentifikasi. Satu di antaranya adalah bayi berusia tujuh bulan bernama Arkana Nadhif Wahyudi
Arkana merupakan putra dari Rizki Wahyudi dan Indah Halimah Putri yang juga menjadi korban. Dalam penerbangan tersebut, keluarga kecil ini juga bersama ibu Rizki, yaitu Rosi Wahyuni dan sepupu Rizki, Nabila Anjani, 11 tahun. Namun, mereka semua berhasil teridentifikasi, kecuali Arkana.
Sementara, dua korban lainnya yang juga belum berhasil teridentifikasi, masing-masing bernama Panca Widia Nursanti berusia 46 tahun dan Daniya, balita berusia dua tahun.
"Karena belum adanya sampel yang dapat dijadikan sebagai pembanding. Namun, bila ada perkembangan lebih lanjut akan kami laporkan kembali," ujar Rusdianto.
Editors' Pick
2. Sebanyak 59 korban teridentifikasi
Pada hari terakhir operasi identifikasi korban, tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban bernama Razanah berusia 57 tahun. Razanah teridentifikasi dengan menggunakan metode DNA.
Dengan demikian, ada 59 dari 62 korban Sriwijaya Air SJ 182 yang berhasil teridentifikasi.
"(Yang sudah teridentifikasi) masing-masing 30 laki-laki dan 29 perempuan. Metode yang digunakan untuk identifikasi ini, 13 dengan sidik jari, 46 dengan metode DNA," kata Rusdianto.