5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Setelah Bayi Jatuh

Berikut hal yang harus Mama pastikan, dalam 24 jam setelah si Kecil jatuh

2 September 2019

5 Hal Penting Perlu Diperhatikan Setelah Bayi Jatuh
Pixabay/PublicDomainPictures

Si Kecil yang aktif, apalagi saat belajar berjalan, tentunya sering terjatuh. Umumnya, jatuh saat berjalan tidak akan menimbulkan akibat yang serius.

Namun, saat bayi terjatuh dari kursi, tempat tidur, atau kursi makan, misalnya, Mama perlu waspada, apalagi jika mengenai bagian kepala, khususnya bagian belakang.

Sebenarnya, tulang bayi masih lunak, jadi tulang tak akan mudah retak seperti yang terjadi pada anak yang usianya lebih tua. Selain itu, kulit kepala memiliki banyak pembuluh darah. Jika pembuluh darah di balik kulit ini pecah akibat terbentur, maka wajar jika timbul benjolan, bahkan yang ukurannya hingga sebesar telur.

Jika bayi bertingkah normal setelah terjatuh, artinya ia tak mengalami luka serius. Walau demikian, Mama tetap harus memerhatikannya selama 24 jam ke depan, karena selain bisa langsung menimbulkan gejala sesaat setelah terjatuh, gejala cedera otak bisa juga muncul secara perlahan dalam rentang waktu 24 jam.

Jadi, apa yang harus Mama diperhatikan selama 24 jam ke depan?

Dalam lamannya, dr Sears, seorang dokter anak di AS, memaparkan hal-hal penting yang perlu Mama perhatikan setelah bayi terjatuh.

1. Perubahan dalam kebiasaan tidur bayi

1. Perubahan dalam kebiasaan tidur bayi
Pixabay/Esudroff

Setelah terjatuh, bisa jadi bayi lelah akibat menangis. Bolehkah Mama membiarkannya tertidur?

"Biarkan bayi tertidur, hal itu akan membuat perasaannya lebih baik," ungkap Bruce Minnes, salah seorang dokter dari The Hospital For Sick Children di Toronto.

Selain itu, menurut Sears, Mama harus tetap berjaga-jaga. Bangunkan ia setiap dua jam sekali dan lakukan pengecekan, dengan memerhatikan hal-hal berikut ini:

  • Perubahan rona muka: apakah warna muka menjadi pucat, bahkan yang lebih mengkhawatirkan, menjadi kebiruan?
  • Perubahan cara bayi bernapas: Yang perlu mama khawatirkan adalah, apakah terdapat napas yang dalam kemudian diikuti oleh 10 hingga 20 detik tidak bernapas, diikuti oleh napas yang tak teratur, atau seperti kehabisan napas? (Namun, Mama perlu ingat juga, bahwa bayi baru lahir memang memiliki napas yang tak teratur).
  • Kejang: Mama perlu waspada bila terdapat hentakan-hentakan di salah satu sisi tubuh, atau hentakan terjadi di seluruh tubuh.

Baca juga: Pesan Viral dari Mama yang Tengkorak Kepala Bayinya Retak karena Jatuh

Editors' Pick

2. Apakah bayi merespon saat dibangunkan?

2. Apakah bayi merespon saat dibangunkan
Pixabay/Freestocks Photos

Dalam dua jam sekali, Mama harus membangunkan si Kecil untuk mengecek responsnya.

Caranya, gendong dan setengah tegakkan tubuhnya. Jika ia protes hendak tidur seperti biasa, artinya keadaannya normal. Jika ia tak merespons juga, coba bangunkan secara penuh. Jika ia tersenyum atau marah (seperti biasa yang terjadi jika Mama membangunkan dia, maka Mama tak perlu khawatir).

Mama perlu khawatir jika:

Bayi tidak merespons sama sekali walau dibangunkan dengan cara apapun, atau berkelakuan tak seperti biasa setelah dibangunkan.

3. Perubahan dalam keseimbangan dan koordinasi

3. Perubahan dalam keseimbangan koordinasi
Pixabay/PublicDomainPictures

Cedera kepala mudah dikenali saat bayi terbangun. Mama harus perhatikan, apakah ia bermain seperti biasanya? Apakah ia duduk tegak, berjalan dengan normal, menggerakkan tangan dan kaki seperti biasa?

Mama perlu khawatir jika:

Ia selalu terjatuh karena tak seimbang, menyeret kakinya, lemas, atau semakin tidak mengenali keadaan sekelilingnya.

Jika bayi belum bisa berjalan, Mama perlu khawatir jika cara duduk atau berjalannya berubah.

4. Apakah bayi muntah?

4. Apakah bayi muntah
Pixabay/TaniaVdB

Muntah bisa terjadi saat bayi terlalu banyak menangis setelah jatuh. Mama tak perlu khawatir bila hal ini terjadi.

Mama perlu khawatir jika:

Bayi muntah secara berkala dalam jangka waktu 6 hingga 24 jam setelah jatuh.

5. Perhatikan mata bayi

5. Perhatikan mata bayi
Pixaba/Tookapic

Dalam lamannya, Sears menuliskan bahwa mata adalah cermin dari apa yang terjadi di dalam tubuh manusia, khususnya otak. Faktanya, bagian belakang mata terkoneksi langsung dengan otak. Karena itulah dokter akan memeriksa bagian ini untuk mengecek pembengkakan otak pada anak yang mengalami cedera kepala.

Mama perlu khawatir jika:

  • Mata bayi menjadi juling atau bergerak ke atas seperti akan tak sadarkan diri
  • Satu pupil mata lebih besar dibandingkan dengan pupil mata sebelahnya
  • Tingkah laku seperti selalu tersandung atau terjatuh akibat benda-benda di bawah, yang menandakan bahwa daya penglihatan bayi semakin menurun.

Selain memerhatikan hal-hal di atas, setelah bayi terjatuh khususnya dari tempat tinggi atau mengenai kepala, percayakan kata hati Mama. Jika insting Mama merasa ada yang salah, atau Mama merasa tak nyaman melihat keadaan si Kecil, segera bawa ia ke dokter ya Ma.

Baca juga: Berbahayakah jika Anak Selalu Terjatuh Saat Belajar Berjalan?

The Latest