5 Cara Membuat Otak Bayi Berkembang Optimal. Dicoba Yuk, Ma!

Ini strategi yang bisa Mama lakukan untuk mengembangkan kecerdasannya. Apa saja ya?

1 Oktober 2019

5 Cara Membuat Otak Bayi Berkembang Optimal. Dicoba Yuk, Ma
Pixabay/satyatiwari

Saat si Kecil sudah menginjak usia kisaran tujuh bulan, Pastinya sudah ada banyak kegiatan yang bisa Mama nikmati bersamanya. Pada usia ini ia sudah mulai mandiri, dan kepribadiannya yang unik sudah mulai terlihat.

Ia mulai belajar mengenal lingkungan sekitarnya dengan merangkak dari satu tempat ke tempat lainnya, meraih barang-barang yang disukainya, selanjutnya  juga mulai belajar berjalan.

Ia mulai menyadari bahwa ia bisa melakukan apa yang ia mau terhadap hal-hal yang ada di sekelilingnya.

Pada usia ini, apa saja yang dapat Mama lakukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan emosionalnya? Berikut beberapa strategi dasar menurut Laura Markham, Cinical Psychologist di Columbia University, AS. Ia juga pendiri laman Aha! Parenting yang membahas berbagai hal seputar orangtua dan anak.

1. Jadilah orangtua yang tanggap terhadap anak

1. Jadilah orangtua tanggap terhadap anak
Pixabaty/Nafra

Menurut Laura, salah satu faktor terpenting dalam menumbuhkan anak yang sehat adalah dengan adanya orangtua yang tanggap terhadap kebutuhan atau emosi si Kecil. Artinya, saat bayi mengekspresikan emosi atau kebutuhannya, Mama menanggapinya. Dengan kata lain, Mama selalu ada untuknya.

Bayi berkembang dengan berinteraksi dengan orang-orang yang ia sayangi dan mengamati keluarga dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Jadi, hal yang paling ia butuhkan adalah berinteraksi dengan Mama dan mengamati apa yang Mama lakukan sehari-hari.

Misalnya, biarkan ia bebas sesuka hati mengamati kumbang yang ia jumpai di taman. Dan biarkan bayi terlibat dengan semua hal yang Mama lakukan sehari-hari seperti melipat pakaian, berbelanja ke pasar, hingga berbincang-bincang dengan tetangga.

Editors' Pick

2. Tetapkan rutinitas

2. Tetapkan rutinitas
Pixabay/Tero Vesalainen

Tetapkan rutinitas yang sesuai dengan si Kecil. Misalnya: "Pagi hari si Mama mencuci piring sementara aku main dengan boneka."

Ternyata Ma, rutinitas akan membantu pemahaman kognitif atau akal anak. Selain itu, rutinitas juga akan menimbulkan pemahaman terkait rasa nyaman anak. Karena, mereka tahu apa yang akan mereka hadapi selanjutnya. 

3. Jangan campur tangan dengan permainan bayi

3. Jangan campur tangan permainan bayi
Pixabay/Debsch

Bayi selalu bergerak untuk belajar. Misalnya mengamati benda bergerak, menggenggam mainannya, menggerakkan anggota tubuhnya. Menurut Laura, tugas Mama adalah memberinya ruang gerak dan mendukung eksplorasi bayi, alih-alih mengajari apa yang seharusnya ia lakukan menurut kehendak Mama.

Beri bayi waktu untuk bermain sendiri. Mama bisa berada di sampingnya untuk mengamati. Tapi jangan ikut campur dengan apa yang ia lakukan. Biarkan ia berusaha sendiri, kecuali ia benar-bener frustasi dan membutuhkan pertolongan.

4. Mama adalah kunci interaksi bayi

4. Mama adalah kunci interaksi bayi
Pixabay/PublicDomainPictures

Bayi "menggunakan" Mama sebagai pegangan utama dalam mengeksplorasi dunia luar. Ia akan mencontoh Mama dalam menghadapi pengalamannya sehari-hari. Saat ia berinteraksi dengan Mama, otaknya menghasilkan koneksi-koneksi syaraf yang membentuk otak untuk seumur hidupnya.

Penelitian mengungkapkan, bahwa bayi yang menonjol dalam bidang kecerdasan, emosi, dan fisik, adalah bayi yang memiliki Mama yang penuh perhatian, tanggap atau memperhatikan bayi, dan memiliki hubungan yang hangat dengan si Kecil.

5. Pergilah ke luar, Ma

5. Pergilah ke luar, Ma
Pixabay/Stocksnap

Dalam usia ini, si Kecil  aktif bergerak ke sana ke mari, mengeksplorasi semua yang ada dalam jarak pandangnya. Mama perlu berhati-hati, karena jika terlalu banyak keluar kata "tidak" dari mulut Mama terkait perbuatan si Kecil, maka ia tidak bisa berpikir lebih jauh lagi nantinya.

Jika Mama ingin mendorong perkembangan otak si Kecil, berikanlah ia kebebasan untuk bergerak ke manapun ia suka. Tentunya hal ini dilakukan dalam pengawasan Mama. Relakan diri Mama melihat rumah berantakan,karena toh tahap ini nantinya akan terlewati juga seiring perkembangan usianya.

Bayi senang dengan pergantian suasana. Biarkan ia bergerak di lantai. Atau jika Mama selesai membersihkan kamar mandi, ajak ia untuk bermain air. Dan jangan lupa, ajak bayi pergi keluar rumah sesering mungkin, karena penelitian membuktikan, alam bebas akan membuat bayi tumbuh lebih senang dan tenang.

Baca juga: 

The Latest