Bahaya! Stop Pangku Bayi Saat Bermain Perosotan! Ini Alasannya

Saat sedang berlibur, tentu ingin mengajak keluarga bermain. Tapi hati-hati bahayanya ya

30 Desember 2019

Bahaya Stop Pangku Bayi Saat Bermain Perosotan Ini Alasannya
Pixabay/Wizzer3

Tentu senang mengajak bayi mama bermain di area bermain atau playground. Namun ketika Mama menyadari bahwa si Kecil masih terlalu mungil untuk bermain perosotan sendirian, maka Mama pun memangkunya dan meluncur bersamanya. Tentu bayi mama akan senang dan Mama merasa akan baik-baik saja karena toh ia berada dalam pelukan orang dewasa yang akan menjaganya.

Setidaknya, itu yang ada dalam benak Mama atau orangtua lain, yang berusaha menyenangkan anaknya saat bermain perosotan, bukan?

Namun, tahukah Mama? Sebenarnya, orang dewasa yang memangku si Kecil lah yang justru memiliki potensi paling besar mencederainya.

Berikut Popmama.com berikan faktanya. 

Saat Dipangku, Risiko Cedera Kaki Justru Meningkat

Saat Dipangku, Risiko Cedera Kaki Justru Meningkat
Pixabay/Vitamin

Charless Jennissen dari University of Iowa Carver College of Medicine, AS, memaparkan penelitiannya dalam American Academy of Pediatrics 2017 Conference.

Menurut Jennissen dan rekan-rekannya, menempatkan anak-anak (khususnya bayi dan balita) dalam pangkuan saat bermain perosotan, justru meningkatkan risiko cedera kaki.

Berdasarkan data yang ia kumpulkan dari unit gawat darurat di sepenjuru AS, ia menemukan bahwa dari tahun 2002 hingga 2015, sebanyak 352.698 anak di bawah enam tahun, cedera akibat bermain perosotan. Hampir 60 persen cedera dialami oleh anak lelaki.

Pada kelompok anak usia 11 bulan ke bawah, lebih dari 80 persen kasus kecelakaan terjadi pada kaki. Dan dua pertiga dari seluruh kecelakaan ini terjadi pada anak usia 12 hingga 18 bulan.

Bahkan menurut Jennissen, 94 persen dari kasus cedera akibat berada dalam pangkuan orang dewasa ini, terjadi pada kaki bagian bawah.

Inilah Penyebab Cedera Saat Main Perosotan

Inilah Penyebab Cedera Saat Main Perosotan
Pixabay/3dman_eu

Jenissen memaparkan, saat bermain perosotan sendirian, tentu saja besar kemungkinannya seorang anak mengalami cedera jika kaki mereka tiba-tiba tersangkut di tepian perosotan, misalnya akibat friksi antara alas sepatu anak yang terbuat dari karet dengan perosotan, dan menyebabkan kakinya tertarik ke belakang atau terpelintir.

Namun, risiko cederanya kecil karena ia hanya terbebani dengan beratnya sendiri.

Akan tetapi, saat anak tersebut duduk di pangkuan orang dewasa dan kakinya tersangkut di tepian perosotan dan terpelintir atau tertarik ke belakang, maka bobot orang dewasalah yang justru membebani kakinya yang kecil dan justru membuat kaki si Anak berpotensi terkilir parah atau bahkan patah. 

Hal ini tak pernah terungkap sebelumnya dan meresahkan Jennisen sebagai seorang dokter. Karena itulah ia mengadakan penelitian dan merasa perlu untuk memberikan peringatan kepada orangtua.

Bermain perosotan bersama si Kecil tentunya hal yang menyenangkan. Namun Mama perlu amat berhati-hati, dengan memastikan kakinya tetap lurus sehingga tidak menyangkut dan berisiko cedera.

Senang-senang boleh, tapi keamanan itu yang utama ya!

The Latest