Perlukah Vaksin Flu bagi Bayi?

Benarkah flu dapat dicegah dengan vaksin ini? Belum tentu Ma, Ini faktanya

22 Oktober 2019

Perlukah Vaksin Flu bagi Bayi
Pixabay/Arek Socha

Ada serentetan daftar vaksin serta imunisasi di dalam buku riwayat kesehatan si Kecil yang nantinya harus terus Mama penuhi, seiring ia beranjak dewasa.

Di antara vaksin wajib yang harus dilakukan, ada beberapa vaksin yang biasanya direkomendasikan oleh dokter. Salah satunya adalah vaksin flu.

Sebenarnya, perlukah bayi mendapatkan vaksin flu? Berikut 5 fakta yang Mama perlu ketahui, terkait hal tersebut.

1. Vaksin Flu tidak sepenuhnya mencegah flu

1. Vaksin Flu tidak sepenuh mencegah flu
Pixabay/qimono

Wendy Hunter, dokter anak dari Children's Primary Care Medical Group, California, US, mengatakan bahwa sejatinya, vaksin flu tidaklah sepenuhnya mencegah si Anak terkena influenza. 

Namun menurutnya, ada fakta yang membuktikan bahwa vaksin ini bisa mencegah orang terkena flu. Dalam kurun waktu satu tahun di tahun tertentu, ada 61 persen yang tidak terkena flu, dari seluruh orang yang mendapatkan vaksin ini.

Editors' Pick

2. Vaksin flu tidak menyebabkan flu

2. Vaksin flu tidak menyebabkan flu
Pixabay/Satya Tiwari

Vaksinasi adalah proses melemahkan penyakit dalam kadar tertentu dan memasukkannya ke tubuh. Dengan demikian, tubuh akan membuat antibodi terhadap penyakit tersebut. Biasanya, setelah vaksin diterima tubuh, maka bisa jadi seseorang akan mengalami demam ringan atau nyeri otot. Ini adalah hal yang wajar karena artinya tubuh bereaksi dan sedang membangun antibodi.

Jadi, Mama tidak perlu khawatir. Vaksin flu tidak akan menyebabkan si Kecil terkena influenza. Justru tubuhnya semakin kuat untuk menghadapi penyakit yang sesungguhnya.

3. Apakah bayi akan kebal sepenuhnya terhadap flu?

3. Apakah bayi akan kebal sepenuh terhadap flu
Pixabay/Tero Vesalainen

Wendy mengingatkan, bahwa kekebalan tubuh yang didapatkan dari vaksin flu rata-rata hanya bertahan selama 4 bulan. Oleh karena itulah vaksin flu ini biasanya akan dilakukan dalam jangka setahun sekali. 

Virus flu terus berkembang. Biasanya, vaksin juga akan dikembangkan seiring dengan perkembangan virus. Sehingga, vaksin bisa efektif melawan virus flu yang ada di sekitar si Kecil.

4. Mama tak ingin si Kecil sakit, kan?

4. Mama tak ingin si Kecil sakit, kan
Pixabay/Luisella Planeta Leoni

Orang dewasa dan anak-anak akan dengan mudah membawa virus flu dan batuk rejan dari sekolah, tempat kerja, atau taman bermain. Anak yang lebih besar bisa jadi dengan mudah melawan virus ini, walaupun mereka harus cukup menderita oleh sakit. 

Namun, virus yang nampaknya sepele ini bisa jadi membahayakan bagi bayi  yang berusia di bawah enam bulan. Anak-anak juga bisa mengalami infeksi lebih lanjut lagi seperti infeksi telinga atau pneumonia. 

5. Jadi, perlukah sebenarnya vaksinasi flu?

5. Jadi, perlukah sebenar vaksinasi flu
Pixabay/Gerd Altmann

Menilik cukup efektifnya vaksin ini, Wendy berpendapat, bahwa semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin flu, maka semakin sedikit penderita influenza yang ada. Oleh karena itu, semakin sedikit pula penularan yang terjadi antarorang, dan bahkan terhadap anak kecil yang rentan dengan virus.

Vaksin flu diberikan pada anak yang berusia enam bulan ke atas. Dengan pemberian vaksin terhadap anak-anak di atas usia itu dan juga bahkan orang dewasa, Wendy mengingatkan bahwa antibodi yang kuat akan membuat orang-orang yang mendapatkan vaksinasi, menjadi kuat pula. Dengan demikian, bayi yang ada di sekitar mereka juga tidak akan tertular oleh flu. "Memvaksin orang-orang yang ada di sekitar bayi seperti membuat kepompong," artinya, ada benteng pertahanan di sekeliling si Bayi yang akan membuatnya jauh dari virus flu.

Jadi Mama, setiap vaksin akan berguna untuk kesehatan anak, sekaligus melindungi bayi dari penyakit yang dibawa dari luar.

Baca juga: 

The Latest