Wajib Tahu, Ini Cara Penyajian Potongan Ayam untuk Bayi sesuai Usianya

Potongan yang tak sesuai bisa bikin bayi tersedak

3 Februari 2022

Wajib Tahu, Ini Cara Penyajian Potongan Ayam Bayi sesuai Usianya
Pexels/Lukas

Daging ayam adalah salah satu makanan yang banyak digunakan sebagai MPASI. Selain karena mudah ditemui dan diolah, ayam juga mengandung protein yang baik untuk tumbuh kembang bayi. 

Namun, ayam juga salah satu penyebab bayi tersedak saat ia mulai belajar makan MPASI. Ada kalanya ayam sulit dikunyah dan dicerna oleh si Kecil, apalagi jika disajikan dalam potongan yang membuatnya kesulitan menelan. 

Jangan sampai jadi bumerang, Ma. Berikut ini Popmama.com merangkum panduan menyajikan potongan ayam yang aman untuk MPASI bayi sesuai usianya, dilansir dari Solid Starts:

Kandungan Nutrisi Dalam Daging Ayam

Kandungan Nutrisi Dalam Daging Ayam
Freepik/azerbaijan_stockers

Secara umum, ayam mengandung berbagai macam nutrisi. Antara lain, protein, selenium, vitamin B dengan jumlah vitamin B3 dan B6 yang tinggi. Memiliki kandungan asam amino yang tinggi, daging ayam membantu bayi mama dalam membangun jantung dan otot rangka. 

Dalam 100 gram daging ayam mengandung:

  • 31 gram protein
  • 3,6 gram lemak
  • 165 kkal kalori
  • 4 mcg folat
  • 15 mg kalsium
  • 1 mg zat besi
  • 74 mg sodium
  • 228 mg fosfor

Dan aneka vitamin A, B kompleks, C, D, E, K, magnesium, dan seng.

Editors' Pick

Kapan Bayi Bisa Mulai Makan Ayam?

Kapan Bayi Bisa Mulai Makan Ayam
Freepik/Prostooleh

Daging ayam umumnya sudah aman diberikan sesegera bayi makan MPASI, yaitu sekitar usia enam bulan. Menariknya, potongan paha bawah jika telah dikuliti dan tulangnya dihilangkan, adalah makanan pertama yang baik untuk bayi yang baru memulai MPASI. Terutama untuk bayi yang diajari metode baby-led weaning. Bentuknya mudah dipegang oleh bayi kecil dan mereka bisa mendapatkan nutrisi dalam jumlah yang cukup hanya dengan mengisap dagingnya.

Usia 6-9 Bulan

Usia 6-9 Bulan
Freepik/Aloutte2019

Ini adalah usia permulaan di mana bayi sudah bisa mengunyah, tetapi masih perlu banyak belajar. Oleh karenanya, sebaiknya berikan paha ayam utuh dengan kulit dan tulang rawan yang sudah dilepas. Biarkan ia menggenggam paha ayamnya sendiri. 

Jika tidak ada paha ayam utuh, Mama juga bisa memberikan daging dada ayam yang dipotong persegi panjang seukuran jari orang dewasa. Saat bayi mama semakin pandai mengambil makanan yang ukurannya lebih kecil, Mama bisa mulai mengurangi besarnya. Kira-kira seukuran jari kelingking orang dewasa. 

Apabila ada potongan besar yang tertelan, tetap tenang. Beri bayi mama kesempatan untuk mengeluarkan makanan yang potongannya terlalu besar dari mulutnya dengan belajar menjulurkan lidahnya. 

Usia 9-18 Bulan

Usia 9-18 Bulan
Unsplash/Tanaphong Toochinda

Pada tahapan usia ini, bayi mama sudah cukup terlatih untuk mengunyah, menelan, dan mencerna makanan dalam ukuran sedang. Inilah saat yang tepat untuk menurunkan ukuran potongan daging ayam yang disajikan. 

Mama bisa memberikan daging ayam dalam bentuk suwiran. Berhati-hatilah terhadap tulang rawan yang terkadang terbawa tanpa disadari. Setelah bayi sudah bisa makan daging ayam suwir, sajikan yang seukuran gigitannya.

Usia 18-24 Bulan

Usia 18-24 Bulan
Freepik

Sajikan potongan daging ayam dalam ukuran gigitan kecil. Jika bayi mama telah memiliki keterampilan mengoyak, mengunyah, dan menelan yang baik, cobalah sajikan paha ayam bagian atas dengan kulit yang dihilangkan. Dengan tekstur dan potongan yang lebih rumit ini akan melatih bayi untuk mengunyah dan menelan lebih baik. 

Berikan makanan dengan ukuran dan tekstur yang sesuai tahap perkembangan anak. Jika dirasa bayi sudah siap naik 'tingkat', Mama bisa mulai memvariasikan ukuran makanan. Tekstur dan ukuran makanan turut mengasah kemampuan motorik bayi sehingga Mama perlu memerhatikannya dengan baik.

Nah itulah tips menyajikan ayam untuk MPASI bayi. Semoga informasi ini menginspirasi ya, Ma.

Baca Juga:

The Latest