Untuk melindungi kesenian tradisional dari dampak buruk globalisasi, diperlukan usaha nyata dari berbagai pihak, mulai dari individu hingga pemerintah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Mendukung dan menghadiri acara kesenian tradisional
Mama dan Papa bisa mengajak si Kecil menghadiri pertunjukan seni tradisional seperti tari daerah, pagelaran musik gamelan, atau pawai budaya. Hal ini tidak hanya melestarikan seni budaya, tetapi juga menanamkan kecintaan pada tradisi lokal sejak dini.
2. Mengintegrasikan kesenian daerah dalam pendidikan
Pemerintah dan sekolah dapat bekerja sama untuk memasukkan kesenian daerah ke dalam kurikulum pendidikan, sehingga anak-anak mengenal seni tradisional sejak usia dini. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pelatihan tari daerah atau belajar alat musik tradisional juga bisa menjadi alternatif.
3. Menggunakan teknologi untuk melestarikan kesenian
Di era digital, media sosial dapat menjadi alat untuk mempromosikan kesenian tradisional. Mama bisa memanfaatkan platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok untuk membagikan cerita tentang seni lokal, mengunggah video pertunjukan seni, atau bahkan membuat konten edukasi tentang kesenian daerah.
4. Memberikan penghargaan kepada seniman tradisional
Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seniman tradisional akan memotivasi mereka untuk terus berkarya. Dukungan ini bisa berupa penghargaan formal, subsidi, atau sekadar membeli karya seni mereka dengan harga yang layak.
5. Melibatkan generasi muda dalam pelestarian seni tradisional
Melibatkan anak muda dalam pelestarian seni, misalnya melalui kompetisi seni tradisional, pelatihan gratis, atau kampanye budaya, akan menarik minat mereka terhadap kesenian daerah. Dengan begitu, generasi muda bisa menjadi pelopor pelestarian budaya di masa depan.
6. Melindungi hak cipta kesenian daerah
Pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan hukum terkait hak cipta karya seni. Setiap hasil seni tradisional harus didaftarkan secara resmi agar tidak mudah dijiplak oleh pihak lain, baik dalam negeri maupun luar negeri.
7. Mempromosikan kesenian daerah ke kancah internasional
Dengan globalisasi, kesenian daerah juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat dunia. Misalnya, dengan mengadakan festival seni internasional atau mengirim delegasi seniman tradisional ke luar negeri.
Globalisasi memang membawa banyak perubahan, namun bukan berarti kita harus kehilangan warisan budaya yang telah ada. Memahami dampak negatif globalisasi bagi kesenian daerah, bisa membuat kesadaran nasionalisme kita akna budaya dan seni tradisional menjadi lebih tajam lagi.