Assalamu'alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati, para guru, orang tua, dan teman-teman yang saya banggakan. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Hari ini, kita mengenang kembali momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yakni Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, pemuda-pemuda dari
berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk menyatukan tekad, menyatakan bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Saudara-saudara yang saya hormati, Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar serangkaian kalimat. Ia adalah simbol dari persatuan dan semangat juang. Saat itu, Indonesia belum merdeka, masih berada di bawah penjajahan. Namun, di tengah segala keterbatasan, para pemuda tidak menyerah. Mereka tidak terpecah oleh perbedaan suku, agama, atau budaya, melainkan bersatu untuk satu tujuan: kemerdekaan Indonesia.
Hadirin yang saya banggakan,
96 tahun telah berlalu sejak ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan. Namun, semangat yang terkandung di dalamnya tidak boleh padam. Justru, di tengah era globalisasi seperti sekarang, semangat persatuan itu harus semakin kita kobarkan. Sebagai generasi milenial, kita menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Teknologi dan informasi berkembang pesat, dunia semakin terhubung, dan kita pun hidup di tengah arus perubahan yang begitu cepat.
Namun, di balik kemajuan itu, kita juga dihadapkan pada tantangan besar, salah satunya adalah perpecahan. Di media sosial, kita sering melihat perdebatan yang memecah belah, yang kadang memanas hanya karena perbedaan pandangan atau pendapat. Ini adalah tantangan bagi kita semua, terutama para pemuda, untuk tetap menjaga persatuan.
Jika para pemuda di tahun 1928 bisa bersatu melawan penjajah, maka kita sebagai generasi milenial harus bisa bersatu dalam menghadapi tantangan zaman. Kita harus menjadi agen perubahan yang mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan. Kita harus bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial, memanfaatkan kemajuan yang ada untuk hal-hal yang positif, yang membangun, bukan merusak.
Hadirin sekalian,
Mari kita renungkan kembali pesan-pesan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Mari kita terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini, karena hanya dengan bersatu kita bisa menghadapi segala tantangan dan rintangan yang ada. Kita harus berkontribusi sesuai dengan bidang kita masing-masing, baik dalam pendidikan, teknologi, seni, maupun sosial, untuk kemajuan bangsa ini.
Di era yang semakin kompetitif ini, kita harus memiliki karakter yang kuat, semangat juang yang tinggi, serta mental yang tangguh. Kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul di kancah dunia. Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, "Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia!" Ungkapan ini menegaskan bahwa masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Jika kita bersatu dan bekerja keras, tidak ada yang tidak mungkin.
Sebagai penutup, saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan Hari Sumpah Pemuda ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan kita. Jadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai inspirasi untuk terus berkarya, terus maju, dan terus membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sekian pidato dari saya, terima kasih atas perhatian hadirin. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.