NASA/Jhons Hopkins APL/Ben Smith
Angin matahari adalah aliran partikel bermuatan listrik, seperti elektron dan proton, yang terus-menerus dipancarkan dari lapisan terluar Matahari yang disebut korona.
Karena suhu korona sangat tinggi, lebih dari satu juta derajat Celsius, partikel-partikel ini memiliki energi yang cukup besar untuk meloloskan diri dari gravitasi Matahari dan bergerak ke segala arah dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai sekitar 400 kilometer per detik atau bahkan lebih dari 800 kilometer per detik di beberapa area.
Angin matahari ini tidak hanya sekadar aliran partikel biasa, tapi juga membawa gelombang energi yang dapat berinteraksi dengan medan magnet Bumi.
Saat partikel-partikel angin matahari bertemu dengan medan magnet Bumi, mereka bisa memicu badai geomagnetik yang menyebabkan fenomena indah seperti aurora borealis di langit kutub.
Namun, di sisi lain, badai geomagnetik ini juga bisa mengganggu perangkat elektronik, satelit, sistem GPS, hingga jaringan komunikasi di Bumi.
Selain itu, angin matahari juga berperan penting dalam membentuk lingkungan tata surya kita, seperti mengarahkan ekor komet menjauhi Matahari dan memengaruhi kondisi ruang angkasa di sekitar planet.
Meski angin matahari terjadi secara konstan, intensitas dan kecepatannya bisa berubah-ubah, terutama saat terjadi ledakan besar di Matahari yang disebut badai matahari atau coronal mass ejections (CMEs), yang dampaknya bisa jauh lebih kuat.
Nah Ma, itulah empat karakteristik Matahari yang terlihat dari teleskop surya. Setelah mengenal keempat karakteristik Matahari yang bisa diamati melalui teleskop surya, Mama jadi semakin memahami betapa dinamis dan pentingnya bintang ini bagi kehidupan.
Mama bisa melihat bahwa Matahari bukan hanya sumber cahaya dan panas, tapi juga pusat aktivitas yang memengaruhi teknologi, cuaca antariksa, bahkan keseimbangan ekosistem di Bumi.
Jadi, mari terus dukung eksplorasi dan pembelajaran bersama si Kecil agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan peduli lingkungan!