Kampanye #SamaSamaNyaman, Langkah agar Anak Bisa Lawan Cyber Bullying

Anak-anak harus diajarkan cara berani tegas melawan tindak bullying dalam bentuk apapun!

12 Februari 2020

Kampanye SamaSamaNyaman, Langkah agar Anak Bisa Lawan Cyber Bullying
Freepik

Dalam rangka Hari Internet Aman Sedunia (Safer Internet Day) yang jatuh pada hari Selasa (11/2/2020), TikTok bekerjasama dengan Sudah Dong yang merupakan sebuah gerakan dan komunitas anti-bullying meluncurkan panduan bertajuk "Sama Sama Aman, Sama Sama Nyaman" untuk membantu anak muda ikut menciptakan lingkungan internet positif.

Hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan ada sekitar 49 persen warganet yang pernah menjadi sasaran bullyingdi media sosial.

Angka ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan kepada pengguna internet di Indonesia selama periode Maret hingga April 2019 lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial sangat rentan menjadi korban maupun pelaku dari cyber bullying.

Hari Internet Aman Sedunia atau Safer Internet Day pertama diadakan pada tahun 2004. Acara ini dibuat sebagai inisiatif dari EU SafeBorders, kini Safer Internet Daysudah dirayakan di sekitar 150 negara di seluruh dunia.

Menurut Adiyat Yori Rambe, selaku Perwakilan Komunitas Sudah Dong mengatakan, kasus bullying merupakan kasus yang sangat dekat dengan kehidupan. Setiap orang pasti pernah menjadi korban maupun pelaku dalam kasus bullying.

"Di Indonesia sendiri, bullying semakin berkembang seiring berkembangnya internet. Jika dulu bullying dilakukan secara verbal maupun fisik, namun sekarang bullying dapat dilakukan melalui media sosial yang disebut cyber bullying. Oleh karena itu, kampanye internet positif ini disuarakan agar semua pengguna telebih anak muda merasa aman." tutur Yori.

Sejak 2014, komunitas ini sudah mengampanyekan bagaimana cara mengurangi angka bullying dengan mengajak anak muda mulai dari SD sampai SMA untuk ikut berbagi cerita tentang bullying yang pernah mereka alami.

Cyber bullying menjadi kasus yang paling sering terjadi beberapa tahun belakangan ini, biasanya korban yang mengalami bullying rata-rata duduk di bangku SMP sampai kuliah. Sedangkan, platform internet yang memiliki aduan paling banyak terkait bullying ada di Facebook dan Instagram, hal ini berdasarkan banyaknya pengguna media sosial di platform ini.

Sedangkan Ferdinandus Setu, Kepala Biro Humas, Kementrian Komunikasi dan Informatika, mengatakan permasalahan dari internet ini memang perlu diawasi, Kominfo sendiri sudah memiliki regulasi yang menangani soal kasus bullying. Namun, media dan masyarakat pengguna platform itu sendiri perlu berkontribusi dan mengawasi agar terjadi pertumbuhan internet yang positif.

"Cyber bullying menjadi concern penting bagi Kominfo, itu mengapa dalam pasal 27 ayat 3 terkait dengan penghinaan, pencemaran nama baik juga terkait dengan cyber bullying. Dimana setiap pelakunya bisa diancam minimal 4 tahun penjara dan denda 750 juta." ujarnya.

Untuk melancarkan sosialisasi internet sehat ini, Tik Tok dan komunitas Sudah Dong meluncurkan panduan yang menginformasikan mengenai apa itu bullying, langkah apa yang perlu dilakukan jika melihat aksi bullying, tips menggunakan internet dengan cerdas, serta memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia di berbagai aplikasi internet untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.

Berikut Popmama.com rangkum penjelasan mengenai cyber bullying serta cara pencegahannya yang dipaparkan dalam buku panduan Sama Sama Nyaman, Sama Sama Aman.

1. Mengenal apa itu Bullying dan Cyber Bullying

1. Mengenal apa itu Bullying Cyber Bullying
Doc. Release Tik tok Indonesia

Bullying dikenal sebagai perundungan atau penindasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Menurut Yori, terdapat 3 indikator yang dapat menggolongkan suatu tindakan merupakan tindak bullying, yaitu adanya ketidak setimpalan kekuatan antara korban dan pelaku, adanya tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan secara repetitif (berulang) oleh pelaku, dan ada rasa tidak nyaman dari korban atas tindakan pelaku.

Sedangkan, cyber bullying merupakan segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik berupa rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat internet, dan perilaku negatif lainnya.

2. Langkah yang bisa dilakukan jika menjadi korban bullying

2. Langkah bisa dilakukan jika menjadi korban bullying
pixabay/Gerd Altmann

Ketika anak menjadi korban bullying, secara emosional anak akan berkeinginan untuk balas dendam suatu hari. Dalam beberapa kasus, seseorang anak yang merasa tertekan dengan tindak bullying bisa memikirkan tindak bunuh diri sebagai akhir dari masalah. Namun sebenarnya ada cara lain yang lebih baik untuk menghadapi bullying, yaitu:

  • Tetap percaya diri dan hadapi tindakan bullying dengan berani. Korban bisa menolak dengan tegas, atau mengadukan tindakan kurang menyenangkan ke orang lain sebagai bentuk perlindungan.
  • Simpan semua bukti cyber bullying yang dapat dilaporkan ke orang terdeka, orangtua, atau kepada polisi yang khusus menangani cyber bullying.
  • Berbaurlah dengan teman-teman yang membawa energi positif sehingga akan membangun kepercayaan diri, selain itu hindari lingkaran pertemanan yang buruk.
  • Tetap berpikir positif dan tunjukkan versi terbaik dari diri sendiri. Jangan mendengarkan omongan orang lain dan lawan rasa takut tersebut dengan percaya diri.

3. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying

3. Cara dapat dilakukan mencegah bullying
Freepik/Jcomp

Tindakan bullying dapat terjadi dimana saja, mulai dari sekolah, lingkungan bertetangga, bahkan di rumah maupun keluarga. Tindakan ini sebenarnya dapat dicegah dengan bantuan dari orang lain termasuk orangtua, guru, bahkan teman-teman.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anak melakukan atau mendapatkan tindakan bullying, yaitu:

  • Orangtua ikut serta mengajarkan cinta dan kasih antar sesama. Cara ini dinilai efektif untuk mencegah anak menjadi korban bullying atau pelaku bullying di masa yang akan datang.
  • Buat kedekatan emosional. Dengan memiliki kedekatan emosional, anak akan lebih terbuka dengan apa yang ia rasakan atau hal-hal apa yang sedang terjadi pada dirinya.
  • Membangun rasa percaya diri. Seseorang anak yang melakukan bullying biasanya mencari orang lain yang terlihat lebih rapuh, penakut, atau lebih menonjol dibanding orang lain. Dengan mengajarkan sikap percaya diri di hadapan orang lain, mekanisme pertahanan dalam diri akan membuat anak merasa nyaman dengan dirinya sehingga tidak akan membuatnya mengganggu atau diganggu orang lain.
  • Memberi teguran jika anak melakukan kesalahan. Tindakan-tindakan kurang baik yang dilakukan anak biasanya terjadi akibat orangtua melakukan pembiaran terhadap kesalahan. Beri teguran jika anak melakukan pelanggaran atau etika tidak terpuji, namun jangan berlebihan karena akan membuat anak merasa dendam dan ingin membalas perlakuan tersebut ke orang lain.

Itulah beberapa hal yang dapat dipelajari dari bullying, semoga dengan adanya informasi ini akan membuat lebih banyak orang untuk lebih bijak bermedia sosial.

Baca juga: 

The Latest