Niat Beri Pertolongan, Seorang Anak Malah Hanyut di Kali Mangga Besar

Niat mulia Sulton menolong seorang anak yang hanyut, malah merengut nyawanya sendiri. Pahlawan!

27 Februari 2020

Niat Beri Pertolongan, Seorang Anak Malah Hanyut Kali Mangga Besar
Ilustrasi Banjir/IDN Times/Dini Suciatiningrum

Banjir melanda Jakarta pada hari Selasa (25/2) yang diakibatkan karena hujan deras sejak Senin (24/2) malam.

Kejadian ini menyebabkan beberapa aktivitas terhenti dan terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah.

Bukan hanya kerugian materi, musibah banjir ini juga memakan kroban jiwa sebanyak empat orang dari wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bekasi. Selain itu masih ada dua korban hanyut yang sampai saat ini belum ditemukan.

Melansir dari IDN Times, salah satu korban meninggal akibat banjir adalah seorang anak laki-laki yang diketahui meninggal karena terbawa arus Kali Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat pada Selasa (25/2) pukul 11.30 WIB.

Berikut Popmama.com rangkum kronologi kejadiannya.

1. Kronologi kejadian seorang anak terseret arus banjir

1. Kronologi kejadian seorang anak terseret arus banjir
Dok. Polres Metro Jakbar

Melalui penuturan dari Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, anak yang hanyur terbawa arus kali bernama Muhammad Sulton (14). Ia merupakan warga Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

Arsya menjelaskan, kejadian ini berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu Sulton dan tiga orang temannya berada di lokasi melihat ada tiga orang anak yang sedang berenang di tepian kali Mangga Besar V.

Sebelumnya, ketiga anak tersebut sudah dilarang untuk tidak mendekati kali apa lagi sampai bermain di sekitarnya karena arus yang sedang kuat.

"Karena arus sedang kuat, namun anak tersebut tidak menghiraukannya dan tetap berenang," kata Arsya melalui keterangan tertulis di IDN Times.

Tidak berselang lama, Sulton dan teman-temannya melihat ketiga anak itu hanyut. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung ikut terjun menolong anak yang hanyut terbawa arus air tersebut.

2. Ketika berhasil menolong korban, Sulton justru terbawa arus

2. Ketika berhasil menolong korban, Sulton justru terbawa arus
Ilustrasi Banjir/IDN Times/Lia Hutasoit

Anak yang hanyut berhasil diselamatkan oleh Sulton dengan cara dipanggul ke pundaknya. Namun karena tidak kuat, Sulton meminta dua orang anak lainnya ditolong oleh temannya yang bernama Arian Abdullah.

"Satu anak berhasil dinaikkan. Namun setelah itu, korban Muhammad Sulton ikut terbawa arus," katanya.

Arian bergegas menaikkan kedua anak tersebut ke daratan. Selanjutnya, Arian Bagus dan Rian mengejar Sulton yang hanyut terbawa arus.

Sulton sempat diselamatkan warga ketika melintas di Jembatan Beton.

Ada warga yang berhasil memegang tangan Sulton. Namun, karena arus terlalu kuat, genggaman warga terlepas dan Sulton hanyut.

"Setelah melewati jembatan, korban Muhammad Sulton tenggelam dan tidak terlihat lagi," katanya.

Kemudian petugas gabungan dari Tim SAR, Polsek Metro Tamansari, Koramil Tamansari, Kecamatan Tamansari beserta warga melakukan penyisiran di sepanjang kali.

Pada pukul 14.00 WIB, tim berhasil menemukan korban di bagian kiri kali dalam keadaan meninggal dunia dan langsung di bawa ke rumah orangtuanya.

"Selanjutnya, korban dibawa ke rumah orangtuanya," ucap Arsya.

3. Pentingnya pengawasan orangtua saat terjadi banjir

3. Penting pengawasan orangtua saat terjadi banjir
Twitter/@TMCPoldaMetro

Dari kejadian ini, sebagai orangtua tentu perlu mengawasi anak-anak dari area yang berbahaya ketika banjir tiba.

Anak-anak mungkin merasa banjir bisa menjadi wahana bermain yang menyenangkan seperti video-video viral di Internet ketika banjir melanda Jakarta kemarin.

Meski begitu, orangtua tetap perlu mengawasi keselamatan dan kebersihan anak agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Tips mengawasi anak saat banjir yang bisa dilakukan oleh orangtua ialah:

  • Peringati anak terlebih dahulu risiko apa yang akan terjadi

Memberikan informasi keselamatan pada anak bisa menjadi cara agar anak tetap aman. Meski akan terkesan sulit, memberikan pemahaman tentang risiko dan kemungkinan buruk yang terjadi saat banjir tiba bisa meningkatkan rasa waspada anak.

  • Mengikuti arahan keamanan dari pemerintah dan relawan

Mengikuti arahan keamanan saat banjir dapat menjadi cara selanjutnya agar anak tetap aman. Minta mereka untuk bersikap baik dan hati-hati saat banjir tiba.

Anak cenderung lebih mendengarkan orang lain yang memiliki andil besar dalam suatu kondisi maupun kejadian, hal ini bisa menjadi cara memberi tahu anak tentang keamanan ketika banjir.

  • Minta anak untuk tetap menjaga kebersihan dan keselamatan

Memberikan informasi seputar kebersihan pada anak perlu dilakukan agar anak tidak terlalu lama bermain di banjir. Katakan padanya bahwa air yang terbawa oleh banjir mengandung bakteri, virus dan berbagai kuman penyebab penyakit yang membahayakan tubuh.

Kurang air bersih saat banjir juga menjadi masalah tersendiri, orangtua bisa menyiasatinya dengan menggunakan antiseptik sebagai pembersih tangan.

Selain itu, orangtua dapat mengingatkan anak untuk tidak mendekati aliran listrik saat terjadi banjir. Hal ini karena air dapat menghantarkan listrik sehingga berpotensi tersetrum.

Melansir dari Instagram PLN UID Jakarta, yang mengimbau agar masyarakat memahami pemadaman listrik yang terjadi pada saat banjir berguna untuk meminimalkan risiko terjadinya kebakaran dan korban meninggal akibat tersengat listrik.

The Latest