Seorang anak di London meninggal dunia akibat alergi makanan yang ia alami. Anak yang bernama Cheema, diketahui memiliki alergi terhadap gandum, gluten, susu, telur, dan kacang-kacangan.
Selain itu, ia juga menderita asma. Ia meninggal di Rumah Sakit Great Ormond setelah mengalami koma karena syok anafilaktik saat jam makan siang di sekolahnya.
Teman sekelasnya mengetahui kondisi kesehatan Cheema, namun salah satu dari mereka malah menjahilinya dengan memasukkan potongan keju ke bagian belakang bajunya. Hal inilah yang menyebabkan Cheema harus meregang nyawa.
Atas kejadian tersebut, anggota staf kesehatan sekolah segera memasangkan inhaler dan memberi Cheema dua dosis antihistamin, serta menyuntik Epipen untuk mencegah anafilaksis.
Menurut The Telegraph, anggota medis pertama yang menangani anak itu mengatakan bahwa dirinya dan kru ambulans tiba di sekolah tujuh menit setelah kejadian.
"Setibanya di TKP, saya langsung menyadari kalau situasinya mengancam jiwa dan pasien berisiko tinggi terkena serangan jantung dan pernapasan," kata tim medis London bernama Kierin Oppatt.
"Staf sekolah menduga kalau ada murid yang jahil mengejar dan melempar keju ke dalam bajunya. Alerginya kambuh. Badannya gatal-gatal dan panas. Dia juga kesulitan bernapas." lanjutnya.
Cheema berhenti bernapas saat menerima tindakan medis. Dia tetap tak sadarkan diri meski tim medis sudah melakukan CPR, menyuntikkan adrenalin, dan menggunakan defibrillator. Ia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Great Ormond.
Teman sekelas Cheema yang masih berusia 13 tahun ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan tak lama setelah terjadinya insiden. Akan tetapi, remaja itu belum resmi dituntut. Seorang juru bicara polisi mengatakan kalau anak tersebut baru dikeluarkan dari sekolah.
Dari kejadian ini, Popmama.com telah merangkum penjelasan mengenai alergi yang dapat menyerang anak-anak.
