Menstruasi merupakan salah satu tanda dimulainya masa pubertas pada remaja perempuan. Biasanya, menstruasi terjadi saat remaja memasuki usia antara 10–14 tahun.
Namun ada juga anak yang mulai menstruasi di usia lebih muda. Semua remaja perempuan memiliki waktunya sendiri.
Menstruasi disebabkan oleh adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh perempuan. Mengutip laman Kids Health, kedua hormon tersebut menyebabkan terbentuknya lapisan pada ovarium (rahim).
Lapisan yang terbentuk siap untuk tempat menempel dan berkembangnya sel telur yang telah dibuahi.
Namun, apabila tidak ada telur yang dibuahi, lapisannya akan rusak dan berdarah. Lapisan ini kemudian meluruh dan keluar melalui vagina. Terjadilah proses yang dinamakan menstruasi.
Dalam mengatasi keluarnya darah dari vagina, biasanya remaja akan disarankan untuk menggunakan sesuatu. Misalnya, pembalut, sebuah benda dengan lapisan seperti kain yang berguna untuk menampung darah.
Selain pembalut, remaja juga dapat memilih tampon ketika menstruasi. Berbeda dengan pembalut, tampon memiliki ukuran yang lebih kecil seperti tabung. Tampon digunakan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam lubang vagina.
Penggunaan tampon mungkin masih cukup asing di telinga anak remaja ya, Ma? Namun, mungkin saja sesuai dengan kebutuhan remaja Mama. Mengingat ukuran tampon yang lebih praktis dibandingkan pembalut.
Lalu, apakah tampon aman digunakan untuk remaja? Berikut Popmama.com berikan penjelasannya secara lengkap.
