Satu Senyum, Forum Berbagi Penyandang Celah Bibir dan Langit-Langit

Beri dukungan moral maupun materiil

12 Maret 2021

Satu Senyum, Forum Berbagi Penyandang Celah Bibir Langit-Langit
stemcell.keck.usc.edu

Kelainan celah bibir dan langit-langit (CBL) merupakan suatu masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama di dalam kandungan, faktor genetik, atau lingkungan. Dalam masyarakat, kelainan ini biasa disebut dengan bibir sumbing. 

Hingga saat ini, masih banyak orangtua maupun keluarga yang belum memahami cara perawatan anak penderita CBL. Padahal, tahap perawatan yang tepat dapat memperbaiki kondisi anak penyandang CBL hingga mendekati keadaan normal. 

Hal ini disebabkan oleh kurangnya edukasi terkait CBL. Belum lagi, kondisi psikologis anak dan orangtua yang merasa bahwa lingkungan sekitar tidak dapat menerima kehadiran penyandang CBL. 

Namun kini, telah tersedia suatu komunitas khusus bagi para penyandang CBL yang bernama Satu Senyum. Dalam komunitas Satu Senyum, orangtua dan anak penyandang CBL dapat berbagi informasi serta pengalaman terkait perawatan CBL. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan informasi selengkapnya mengenai komunitas Satu Senyum. 

1. Berawal dari sebuah komunitas online

1. Berawal dari sebuah komunitas online
Dok. Komunitas Satu Senyum

Awalnya, Satu Senyum merupakan sebuah komunitas online. Namun pada akhirnya, komunitas Satu Senyum menjadi forum resmi dan memiliki Badan Hukum yang disahkan oleh Kemenkumham RI.

Melalui komunitas ini, para orangtua dan penyandang CBL dapat saling berbagi pengalaman mereka tentang perawatan CBL.

Selain itu, Satu Senyum diharapkan dapat menjadi wadah bagi para orangtua dan penyandang CBL untuk mendapatkan informasi-informasi berguna langsung dari para pakar CBL, seperti dokter bedah, dokter gigi, terapis wicara, dan psikolog.

Jadi, para orangtua, penyandang CBL, keluarga, sanak saudara, teman, dan seluruh masyarakat dapat memahami serta melakukan perawatan yang tepat bagi para penyandang celah bibir dan langit-langit. 

Editors' Pick

2. Bentuk dukungan bagi sesama penyandang CBL

2. Bentuk dukungan bagi sesama penyandang CBL
Dok. Komunitas Satu Senyum

Adanya komunitas Satu Senyum juga bertujuan untuk memberi dukungan secara psikologis kepada para orangtua dan anak-anak penyandang CBL. Hal ini karena biasanya, orangtua dan penyandang CBL memiliki perasaan rendah diri, cemas, atau takut tidak diterima oleh lingkungan sekitar. 

Dukungan dari teman senasib dan para pakar CBL, seperti dokter bedah, dokter gigi, terapis wicara, serta psikolog, amat sangat dibutuhkan dan akan sangat membantu para orangtua maupun penyandang CBL dalam mengatasi masalah tersebut. 

Anak-anak penyandang CBL pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh, dan berani. Hingga pada akhirnya, mereka bisa bersosialisasi tanpa rasa cemas atau malu di lingkungan sekitar. 

3. Berbagi informasi terkait perawatan CBL

3. Berbagi informasi terkait perawatan CBL
Pexels/Gustavo Fring

Sejak awal berdirinya komunitas, Satu Senyum telah banyak membantu para orangtua dan penyandang CBL. Hal ini diwujudkan dengan cara melakukan beragam kegiatan, berupa talk show bersama pakar CBL, seperti dokter bedah, dokter gigi, terapis wicara, dan psikolog. 

Dari yang sebelumnya hanya diskusi online, lalu berlanjut dengan mengadakan pertemuan dan talk show di luar. Namun karena pandemi Covid-19, kegiatan diskusi CBL kembali diadakan secara online.

Sejak Mei 2020 hingga Januari 2021, Satu Senyum telah berhasil mengadakan diskusi CBL secara online sebanyak 4 kali. 

4. Tips bagi orangtua dan anak penyandang CBL

4. Tips bagi orangtua anak penyandang CBL
atlanticcentersurgery.com

Pengurus komunitas Satu Senyum berpesan pada para orangtua agar dapat menerima anak penyandang CBL dengan ikhlas. Selain itu, orangtua diharapkan dapat percaya diri sehingga aura positif akan menulari anak. 

Misalnya, dengan memberi pemahaman pada anak penyandang CBL bahwa penampilan bukanlah segalanya.

CBL juga bukan aib, justru sebuah keistimewaan dari Tuhan, yang terpenting orangtua, keluarga, dan anak berusaha melakukan perawatan agar CBL teratasi sehingga kondisi anak penyandang CBL dapat normal seperti anak-anak lainnya. 

Selain itu, perlakukanlah anak-anak dengan CBL seperti anak normal lainnya agar penyandang CBL tidak merasa rendah diri, cemas, atau takut di lingkungan sekitarnya. 

5. Perawatan CBL dilakukan sejak bayi hingga usia 18 tahun

5. Perawatan CBL dilakukan sejak bayi hingga usia 18 tahun
plassurg.co.nz

Perawatan juga termasuk hal yang paling penting dan perlu diperhatikan orangtua dengan anak-anak penyandang CBL. Saat ini, tahap perawatan CBL sudah tersedia dari bayi hingga anak-anak berusia 18 tahun.

Perawatan medis, seperti operasi hingga terapi wicara di rumah sakit untuk penyandang CBL juga bisa dilakukan dengan BPJS. Jika pun ada kendala, orangtua diharapkan tidak menyerah dan selalu berusaha mencari jalan keluar hingga perawatan anak CBL selesai. 

Pengurus komunitas Satu Senyum menegaskan bahwa, jika orangtua telaten dan konsisten melakukan perawatan, kondisi anak bisa normal pada usia 18 tahun. Nantinya, CBL pada anak sudah hampir tidak bersisa. 

Itulah informasi singkat mengenai CBL dan komunitas Satu Senyum yang mewadahi orangtua dan anak penyandang CBL. Jika Mama atau Papa dengan anak-anak CBL tertarik bergabung dengan, dapat menghubungi akun media sosial Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube Komunitas Satu Senyum (KiSS) atau melalui laman www.satusenyum.org.

Baca juga:

Topic:

The Latest