Perlu Mama ketahui bahwa gigitan anjing, baik kecil maupun besar mampu menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius. Hal ini karena mulut anjing mengandung kuman yang dapat memicu terjadinya infeksi.
Infeksi tersebut nantinya bisa menyerang sistem saraf pusat manusia dan dapat menuntun kepada kematian.
Tidak hanya itu saja, penyakit seperti rabies dan tetanus, juga bisa dialami korban akibat dari gigitan anjing yang ternyata belum pernah divaksinasi.
Maka dari itu, sekiranya anak mama mengalami nasib serupa seperti korban MR, simak tips pertolongan pertama setelah digigit anjing yang harus segera dilakukan adalah:
- Apabila kulit anak tidak terluka, basuh daerah gigitan dengan menggunakan air hangat dan sabun, atau dengan memakai larutan antiseptik.
- Apabila kulit anak terluka, terlebih dahulu untuk mencucinya dengan air hangat dan sabun. Lalu, tekan area bekas gigitan sehingga darah beserta kuman yang ada keluar.
- Apabila kulit anak mama ternyata berdarah, balur bekas gigitan dengan bantuan perban steril atau kain bersih, lalu tekan dengan lembut supaya darahnya berhenti mengalir.
- Jika ternyata nyeri dirasakan oleh anak, berikan dia paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.
- Jumpai dokter terdekat apabila terjadi infeksi atau Mama terlalu khawatir meskipun telah melakukan hal-hal di atas. Nantinya, Mama bisa diberikan antibiotik untuk infeksi dan mendapat penanganan IGD apabila pendarahan tak kunjung berakhir.
- Konsultasikan ke dokter anak mengenai kemungkinan anak perlu suntikan vaksin rabies/tetanus.
Itulah informasi seputar kasus meninggalnya bocah 10 tahun di Medan akibat digigit anjing tetangganya. Semoga pihak berwenang akan selalu bertindak profesional untuk menyelesaikan kasus ini.
Tidak lupa juga, mari pahami pertolongan pertama jika anak mama atau orang di sekitar mengalami luka karena gigitan anjing.