Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyebut berdasarkan pemeriksaan sementara, dugaan penganiayaan tersebut dikarenakan adanya kesalahpahaman di antara para santri. Meskipun demikian, AKBP Bramastyo masih enggan memberikan rincian terkait kesalahpahaman tersebut lebih lanjut, dan mengatakan bahwa info selengkapnya masih dalam penyelidikan.
"Karena ada kesalahpahaman di antara mereka, kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang," ujarnya.
Sementara itu, mengenai detail tindak kekerasan apa saja yang dilakukan terhadap korban, polisi masih mendalami dengan menggali keterangan dari saksi-saksi, baik yang ada di lingkungan pesantren maupun dokter yang memeriksa jenazah korban di Banyuwangi.
Itulah informasi tentang anak pesantren meninggal di Kediri, salah satu pelaku sepupu sendiri. Setelah mengetahui kabar lanjutan dari kasus ini, dapat membuat semua orangtua di Indonesia sadar betapa pentingnya peka dan lebih peduli terhadap kondisi anak. Terlebih, jika ia berada di tempat yang jauh dari rumah. Semoga dari kejadian tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan tiap orangtua, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.