10 Anak Pesepak Bola Dunia yang Punya Bakat seperti Sang Papa, Bangga!

Paolo Maldini dan Daniel Maldini sama-sama memulai karier di AC Milan. Meskipun Papa dan anak ini punya posisi yang berbeda. 

Daniel Maldini menempati posisi gelandang serang. Sementara Paolo Maldini, dikenal sebagai bek tangguh.

Paolo Maldini menghabiskan karier di AC Milan yang kini juga dipercaya sebagai Direktur Teknik AC Milan. Sehingga Papa dan anak ini sekarang bisa dibilang bekerja sama dalam satu tim.

Timothy Weah adalah anak dari George Weah yang memutuskan pindah ke Prancis pada 2014. Ia saat itu berkesempatan bermain untuk akademi Paris Saint-Germain (PSG), sebelum menandatangani kontrak dengan tim utama tiga tahun kemudian.

Namun pada 2019 ia ditransfer ke LOSC Lille, dan berhasil menjadi juara Liga Prancis pada 2020-2021. Tak hanya itu, ia pun sukses menjadi juara Piala Super Prancis pada 2021-2022.

Melihat dari karis sang Papa, George Weah dulu memperkuat AC Milan hingga berhasil memboyong dua kali Liga Italia. Ia juga tercatat pernah menjadi peraih Ballon dOr pada 1995.

Justin Kluivert anak Patrick Kluivert punya perawakan yang begitu mirip satu sama lain. Tak hanya secara fisik, karier keduanya ternyata sama-sama memulai sepakbola dari akademi Ajax Amsterdam. 

Selain itu, hal unik lainnya adalah keduanya langsung memutuskan berkarier di Italia setelah dilepas Ajax Amsterdam. Patrick Kluivert ke AC Milan, sementara Justin Kluivert ke AS Roma. Kalau soal jam terbang, tentunya Justin Kluivert masih perlu banyak belajar. 

Claudio Reyna dan Giovanni Reyna adalah anak dan Papa yang sama berkecimpung di dunia sepak bola. Keduanya juga sama-sama bermain sebagai gelandang tengah dan punya karier yang cukup gemilang.

Sang Papa, Claudio Reyna berhasil menyabet dua trofi Liga Skotlandia (1999 dan 2000), serta satu Piala Skkotlandia (2000) bersama Glasgow Rangers. Sementara sang Putra, Giovanni Reyna di usianya yang belum 20 tahun sudah diboyong Borussia Dortmund pada 2019 silam.

Di Dortmund, ia sukses menjadi juara Piala Liga Jerman musim 2020-2021. Sementara itu Giovanni Reyna juga memberikan satu trofi Liga Negara Concacaf untuk Amerika Serikat pada 2019-2020.

Selanjutnya adalah anak Alf-Inge Haaland bernama Erling Haaland. Sayangnya karier anak dan Papa ini berbeda cukup jauh. 

Dulu nama sang Papa tidak dikenal banyak orang padahal ia adalah pemain sepak bola berbakat di Norwegia dan Inggris. Ia belum pernah mencatatkan gelar apapun sepanjang kariernya. 

Meski begitu anaknya yaitu dari Erling setelah hijrah dari Norwegia pada awal 2020, kini ia bermain di Jerman untuk Borussia Dortmund.

Bersama Borussia Dortmund, ia sudah mencetak 56 gol dan 17 assist dari 57 pertandingan di Liga Jerman, serta satu trofi Piala Liga Jerman. 

Bapak dan anak ini memulai karier di klub yang berbeda. Enrico Chiesa (sang ayah) menjajaki karier sepakbola di Sampdoria. Namanya mencuat, hingga AC Parma, salah satu klub raksasa di Italia saat itu memboyongnya dari Sampdoria pada 1996.

Bersama Parma, Enrico Chiesa sukses mengawinkan gelar antara Liga Eropa dan Coppa Italia pada 1998-1999.

Sementara itu, karier Federico Chiesa bisa dibilang lebih cerah. Belum genap 25 tahun, ia sudah dipinjam oleh Juventus pada 2020. Di awal tahun ini, Federico Chiesa resmi ditebus dari Fiorentina.

Sepanjang kariernya ia sudah mencetak 63 gol dan 43 assist di seluruh kompetisi yang telah ia jalani. Bersama Juventus ia sudah menggondol satu Coppa Italia dan Piala Super Italia pada musim 2020-2021. Sementara bersama Italia, Federico Chiesa berhasil menjadi juara Piala Eropa 2020.

Marcus Thuram adalah anak dari Lilian Thuram, di mana sang Papa dulu dikenal sebagai sebagai salah satu bek tangguh milik Prancis.

Nama Lilian Thuram dikenal di seluruh Eropa dan memperkuat sejumlah tim mulai dari AC Parma, Juventus, hingga pensiun di Barcelona.

Baik Marcus dan Lilian terlihat sama secara fisik, tetapi Papa dan anak ini memiliki jalur karier yang berbeda. Marcus Thuram, bermain di posisi gelandang serang atau pun penyerang. 

Saat masih muda, karier Lilian Thuram sudah bersinar. Namun, saat ini sang Anak yang berusia 24 tahun di 2022 ini baru hijrah dari Prancis ke Jerman, untuk bermain di klub Borussia Monchengladbach.

Sebelum ke Monchengladbach, Marcus banyak menghabiskan karier di EA Guingnamp. Ia menyumbang 17 gol serta empat assist selama 72 kali bermain di klub asal Prancis itu.

Kasper tidak hanya mengikuti jejak sang Papa menjadi kiper, ia bahkan menjadi Schmeichel kedua yang memenangi Premier League setelah Leicester City pada 2015-2016.

Meski begitu dirinya mungkin akan cukup sulit mengejar prestasi sang Papa yang mengoleksi lima gelar. Meski begitu, Kasper masih ada peluang untuk menyalip catatan penampilan dari sang Papa yakni 310 laga.

Putra bos Atletico Madrid, Diego Simeone, Giovanni menjadi salah satu yang namanya berprestasi saat ini. Salah satu laga yang cukup dipuji adalah saat Giovanni Simeone menjadi aktor kemenangan Hellas Verona melawan Lazio dalam pertandingan pekan ke-9 Liga Italia pada Minggu (24/10/2021) lalu. 

Sang Putra berhasil membuka keunggulan Hellas Verona pada menit ke-30. Berselang 6 menit kemudian, ia kembali memasukkan gol ke gawang Lazio.

Dulu sang Papa, Diego, adalah mantan pemain sepak bola Argentina dan saat ini menjabat sebagai pelatih kepala Atletico Madrid. Ia meraih 106 piala bersama Argentina, mencetak 11 gol. Saat aktif di lapangan hijau, ia bermain sebagai gelandang bertahan.

Tyrese mencetak gol pertamanya untuk Stoke di Piala FA musim 2019 sebelum dipinjamkan ke League One Shrewsbury untuk sisa musim. Tercatat ia mengantongi lima gol untuk Shrews, dan berhasil sembilan di Championship. 

Hingga akhir tahun musim itu itu Tyrese Campbell telah mencetak tujuh gol dalam 19 pertandingan.

Kemampuan itu rupanya seakan menurun dari sang Papa. Pasalnya, ia adalah putra mantan striker Arsenal, Everton, dan West Brom Kevin Campbell. Saat masih aktif, Kevin Campbell begitu banyak menorehkan prestasi untuk klub yang ia perkuat pertahanannya.

Itulah tadi deretan anak pesepak bola dunia yang punya bakat seperti sang Papa. Wah, makin bangga nggak nih orangtua mereka karena berhasil tumbuh dan beprestasi dengan baik.