Pentingnya Dukung Anak untuk Memilih Kampus Tepat bagi Masa Depan

Kampus yang tepat akan mampu mendukung masa depan anak jadi lebih baik

14 November 2022

Penting Dukung Anak Memilih Kampus Tepat bagi Masa Depan
Pexels/Max Fischer

Segala sesuatu yang berhubungan dengan memilih kampus atau perguruan tinggi tentu berpengaruh pada masa depan anak. Bagi orangtua, mempersiapkan masa depan bagi anak bukanlah hal yang sepele, terutama dalam hal pendidikan.

Memperoleh kualitas pendidikan yang tepat menjadi hal krusial guna memastikan anak siap untuk memasuki dunia profesional kelak. Meskipun jenjang SD-SMA juga sangat penting, jenjang perguruan tinggi seakan terasa menjadi langkah penentu bagi perjalanan sukses anak untuk karirnya di masa depan.

Sehingga tidak heran sesaat sebelum memasuki jenjang ini, baik Mama ataupun anak mama menjadi sedikit khawatir dan mulai mempunyai banyak pertanyaan. Nah, melalui sebuah webinar bertajuk Kampus Tepat Dukung Masa Depan Anak pada Sabtu (12/11/2022), Sabda P.S selaku Founder & Chief Education Officer Zenius Education bersama Psikolog dan Penulis Buku, Samanta Elsener membagikan informasi akan pentingnya mendukung anak dalam proses pemilihan kampus atau perguruan tinggi.

Bagi Mama yang penasaran dengan pentingnya dukung anak untuk memilih kampus tepat bagi masa depan, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya.

Yuk Ma, disimak!

1. Pengaruh pemilihan kampus terhadap masa depan anak

1. Pengaruh pemilihan kampus terhadap masa depan anak
Pexels/Andrea Piacquadio

Tahukah Mama bahwa masa depan serta keberhasilan seorang anak turut juga dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diterima selama berada di suatu kampus? Di indonesia, persiapan untuk memasuki kampus atau perguruan tinggi negeri (PTN) telah dilakukan sejak anak di duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Hal ini terkadang cukup menjadi beban bagi anak.

Keputusan yang diambil saat SMA cukup menentukan bagi masa depan anak. Dengan mempertimbangkan banyak faktor mulai dari, apakah kampus dan jurusan yang dipilih akan cocok dan bagaimana karir anak di masa depan.

Sewaktu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, anak mama akan mendalami soft skill dan hard skill dalam jurusan yang dipilih sebagai bekal sebelum terjun secara langsung dalam dunia profesional.

Selain itu, lingkungan kampus juga mengajari anak mama untuk mulai belajar bersikap dewasa serta bertanggung jawab. Maka dari itu, sebagai orangtua, Mama ada baiknya mengajak anak berdiskusi mengenai pilihan kampus secara matang dan tepat.

Editors' Pick

2. Antara universitas dan jurusan, manakah yang lebih penting untuk dipertimbangkan?

2. Antara universitas jurusan, manakah lebih penting dipertimbangkan
Popmama.com/Angeli Valencia P

Setiap orang belum tentu tahu di masa depan, di lima tahun atau bahkan 10 tahun mendatang akan menjadi seperti apa hidupnya dan pekerjaan apa yang dimiliki. Oleh karena itu, sebetulnya pemilihan antara universitas atau jurusan yang tepat tergantung kepada setiap individu.  

Mama dan anak mama perlu mendiskusikan dengan pikiran yang terbuka terkait masalah ini. Mama pun juga harus paham dan menghargai pilihan anak, sebab anak tentu sudah bisa menentukan keinginan, passion, dan masa depan yang diingankan sesuai kemampuannya.  

"Pemilihan jurusan perlu untuk dipikirkan sebisa mungkin secara tepat, sehingga anak akan mampu beradaptasi dengan perkembangan dan campuran ilmu yang lain ketika di kampus,” ujar Sabda P.S

Sabda juga menambahkan terkadang saat memilih jurusan, yang ada dipikiran anak ataupun orangtua adalah karir atau prospek kerjanya. Namun, sisi pemilihan kampus atau universitas juga ternyata cukup berpengaruh dalam kehidupan anak, termasuk bagaimana cara anak akan survive selama ada di kota tempat kampusnya berada.

3. Perubahan peraturan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN)

3. Perubahan peraturan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN)
Pexels/Karolina Grabowska

Sesaat sebelum memasuki jenjang perguruan tinggi, baik anak ataupun orangtua menjadi sedikit khawatir dan mulai memiliki banyak pertanyaan. Ditambah lagi dengan adanya perubahan peraturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diresmikan beberapa waktu lalu tentang tes atau seleksi masuk PTN.

Perubahan ini tentu membawa tantangan baru untuk anak maupun orangtua dalam menyiapkan diri anak untuk memasuki jenjang perguruan tinggi.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Sarjana, terdapat istilah baru untuk seleksi masuk PTN. Dalam peraturan tertulis, disebutkan bahwa penerimaan mahasiswa baru akan dilaksanakan melalui 3 skema, yakni:

  • Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), dulunya disebut SNMPTN
  • Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dulunya disebut SBMPTN
  • Seleksi secara Mandiri oleh PTN

Platform edukasi Zenius Education mendapati bahwa pendekatan SNBT mampu membuat para siswa menganggap bentuk seleksi masuk PTN ini mirip dengan AKM di Asesmen Nasional. Hal ini dikarenakan, SNBT tidak menggunakan tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS) saja.

Menurut kebijakan terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini terbagi dalam empat sub tes, yakni tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris.

4. Cara menghadapi kecemasan anak saat persiapan masuk kampus

4. Cara menghadapi kecemasan anak saat persiapan masuk kampus
Popmama.com/Angeli Valencia P

Saat mempersiapkan ujian untuk masuk kampus, anak biasanya anak belajar semaksimal mungkin supaya mendapatkan nilai yang bagus, Namun, tidak sedikit pula dari anak-anak tersebut yang mengalami kesulitan saat menghadapi persiapan ujian.

Psikolog dan Penulis Buku, Samanta Elsener mengatakan bahwa dalam fase ini yang paling sering dirasakan oleh anak adalah rasa cemas. Rasa cemas ini timbul karena menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian di masa depan inilah yang membuat anak overthingking dan merasa insecure bahkan menimbulkan kecemasan.  

"Anak merasa cemas dan memikirkan kampus mana yang akan menerimanya, mampu lulus kuliah atau tidak, masa depan dan pekerjaan sepertia apa di masa depan. Apabila kecemasan ini berlarut-larut, anak lama-lama ngerasa tertekan,” ucap Samanta.

Setiap orangtua mungkin juga mempunyai ekspektasi tinggi terhadap prestasi anak. Namun, sebagai orangtua, Mama juga perlu dan bisa mengurangi kecemasan anak dengan cara berikut:

  • Mengajak anak berbicara atau mengobrol bersama.
  • Validasi perasaan yang dirasakan oleh anak.
  • Dukung segala usaha anak dalam proses belajarnya.
  • Berikan anak nutrisi yang tepat supaya anak merasa senang dan psikologisnya baik.
  • Hindari terlalu sering memarahi anak apabila tidak mendapatkan hasil yang bagus.

Orangtua berperan penting untuk mendukung keputusan anak dalam memilih kampus yang akan digunakan untuk mengenyam pendidikan selama 3 – 4 tahun. Dukungan dari orangtua juga mampu menjadi kekuatan bagi anak untuk memiliki keyakinan dan rasa percaya diri ketika menjalani masa perkuliahan.

Nah, itulah tadi informasi terkait pentingnya dukung anak untuk memilih kampus tepat bagi masa depan. Semoga informasi kali ini bermanfaat bagi Mama dan anak mama.

Baca juga:

The Latest