Drama Kehidupan yang Sering Dihadapi Remaja, Begini Cara Bantu Anak

Suka pada lawan jenis merupakan salah satu drama kehidupan remaja yang umum terjadi

18 September 2022

Drama Kehidupan Sering Dihadapi Remaja, Begini Cara Bantu Anak
wehavekids.com

Masa remaja merupakan masa di mana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati dirinya dan ingin mengenal siapa dirinya yang sebenarnya. Ini adalah tahapan unik dari perkembangan manusia, pada masa inilah banyak hal dialami oleh anak remaja.

Berbagai hal atau kejadian muncul di kehidupan mereka akibat dari interaksi dengan banyak orang di sekitarnya.

Pada fase ini, anak remaja juga akan lebih sering membawa banyak keceriaan, antusiasme, dan kegembiraan. Tak selamanya fase ini hanya berisi kebahagiaan, terdapat pula tantangan di dalamnya.

Anak remaja mama akan menghadapi bermacam-macam drama dalam kehidupan. Sebagai orangtua, Mama perlu membantu anak untuk menghadapi drama atau permasalah yang sedang dihadapi.

Lantas drama apa yang sering dihadapi remaja dan apa yang perlu Mama lakukan? Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya.

1. Mulai suka kepada lawan jenis

1. Mulai suka kepada lawan jenis
yourteenmag.com

Memasuki masa remaja, seorang anak mulai tertarik atau suka kepada lawan jenis. Perasaan suka hingga jatuh cinta akan dialami oleh anak. Dari perasaan saling suka inilah, anak remaja akan menjalin hubungan percintaan bersama dengan orang yang disukai. Anak mengalami satu hubungan yang cocok bersama lawan jenisnya dan saling peduli.

Namun, pada kenyataannya adalah sebagian besar hubungan cinta anak remaja di sekolah tidak bertahan lama. Putusnya hubungan sangat menyakitkan bagi anak mama. Anak akan merasa terluka, tidak berdaya, dikhianati, ditinggalkan, atau ditolak.

Dalam masalah ini, sebagai orangtua Mama dapat merangkulnya sembari memberi dukungan sosial untuk membantu anak melalui jalan yang sulit seusai putus.

2. Masalah pertemanan

2. Masalah pertemanan
newportacademy.com

Sebuah ikatan pertemanan yang dijalani oleh anak remaja memang terkadang rumit. Selalu ada masalah timbul yang menjadi bumbu-bumbu hubungan pertemanan tersebut.

Perbedaan watak atau sifat dapat memicu masalah dalam hubungan pertemanan. Hingga dapat menimbulkan dendam atau perasaan jengkel satu sama lain.

Maka dari itu, untuk mengatasi drama anak remaja mama satu ini, Mama bisa mencoba menjelasakan bahwa memiliki perbedaan pendapat atau pikiran dengan sesama teman adalah hal yang wajar. Sebab tidak semua orang itu sama. Mama juga perlu untuk tetap mengawasi hubungan pertemanan anak mama dengan teman-temannya.

Editors' Pick

3. Desakan akademik yang tinggi

3. Desakan akademik tinggi
oflotutors.com

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seorang anak. Akan tetapi kegiatan dari sekolah yang terkadang cukup banyak justru membuat anak merasa tertekan hingga stress.

Apalagi jika anak remaja mama mengikuti sebuah organisasi di sekolahnya. Padatnya jadwal kegiatan mereka setiap hari dapat memicu rasa lelah, penat dan masalah emosional. Jika tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mengelola waktu yang benar, maka hal ini malah berakibat buruk bagi kesehatan anak.

Oleh karena itu, Mama perlu memberikan kesempatan untuk bersantai dan beristirahat kepada anak. Jika perlu, mintalah anak untuk mengurangi jadwal kegiatan yang harus dilakukannya setelah selesai sekolah seperti kegiatan organiasi.

4. Kurang tidur

4. Kurang tidur
sleepdunwoody.com

Memiliki aktivitas yang padat setiap hari tak jarang membuat anak mama tidak mempunyai waktu tidur yang cukup. Anak baru akan mulai tidur setelah menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dan menyelesaikan beberapa kegiatan sekolah. Sementara biasanya semua itu selesai di waktu malam atau bahkan dini hari.

Kurangnya waktu tidur dapat menimbulkan stres pada anak. Bukan hanya itu, kekurangan tidur berefek pada kesehatan fisik sekaligus mental. Kondisi kurang tidur juga seringkali dikaitkan dengan berbagai macam risiko penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Sebagai orangtua, Mama perlu memastikan anak mama mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat. Beri tahu kepada anak supaya tidak terlalu memfosir diri dan mengistirahatkan tubuh jika memang sudah waktunya untuk beristirahat. Waktu tidur yang direkomendasikan bagi anak usia sekolah yakni sekitar 10 - 11 jam setiap malam.

5. Mengalami perundungan

5. Mengalami perundungan
monarchnc.org

Hingga saat ini, kasus bullying di lingkungan sekolah masing sering terjadi. Bahkan bisa jadi anak mama pernah mengalaminya. Bullying tidak selalu menyakiti fisik, melainkan juga bisa menyakiti batin atau perasaan anak.

Dalam masalah ini, anak mama akan mendapatkan ejakan, fitnah,dan cemooh dari teman-temannya. Kondisi ini berdampak buruk bagi keadaan emosional dan mental anak. Anak menjadi lebih pendiam dan tidak mampu melawan apabila mendapat perlakuan bullying.

Untuk mengatasi hal ini, Mama harus memiliki komunikasi yang baik dengan anak. Hal ini bertujuan agar anak bisa terbuka dan mau cerita ke orangtuanya tentang apa yang sedang mereka alami. Dengan begitu, orangtua dapat dengan mudah memberi solusi kepada anak atas masalah yang terjadi pada dirinya.

6. Tidak percaya diri

6. Tidak percaya diri
toplinemd.com

Perasaan tidak percaya atau sering dikenal dengan insecure adalah perasaan yang kompleks. Biasanya akan melibatkan perasaan cemas, tidak percaya diri berlebih dan selalu merasa ada yang kurang dari diri sendiri. Anak mama gemar membandingkan dirinya dengan teman-teman sebayanya di lingkungan sekolah.

Mulai dari membandingkan prestasi, tubuh hingga penampilannya. Hal ini tanpa disadari justru menciptakan tekanan pada diri anak dan dapat memicu stres.

Cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara menjelaskan bahwa setiap orang itu berbeda satu sama lain. Setiap orang unik dengan caranya masing-masing serta selalu memiliki sisi positif dan negatif  dalam diri. Bantu anak agar merasa cukup atas apa yang telah ia punya atau terima saat ini.

7. Perceraian orangtua

7. Perceraian orangtua
familybootcamp.org

Perceraian orangtua merupakan mimpi buruk setiap keluarga, termasuk seorang anak. Hancurnya keluarga lantaran bercerai mampu memicu anak mengalami stress. Orangtua yang berpisah membuat anak merasa kurang mendapatkan dukungan.

Anak merasa bahwa banyak yang diharapkan darinya, namun dirinya tidak mempunyai sistem pendukung yang cukup kuat, baik secara emosional atau praktis dalam mencapai tujuannya.

Maka dari itu, untuk mengatasinya, Mama perlu memahami betapa pentingnya bagi orangtua untuk mencegah munculnya stres pada diri mereka sendiri. Hubungan kedekatan antara orangtua dengan anak dapat menjadi cara untuk meminimalisir stres yang terjadi supaya tidak menimbulkan perpecahan dalam keluarga.

Nah, itulah drama apa yang sering dihadapi remaja dan apa yang perlu Mama lakukan. Dengan berbagai ketidakstabilan hormon dan sikap yang dirasakan anak remaja mama, diharapkan Mama bisa membantu anak menemukan jati dirinya sendiri tanpa terpengaruh hal buruk dari lingkungan sekitarnya.

Baca juga:

The Latest