7 Frasa yang Diucapkan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Anak remaja dengan kecerdaan emosional tinggi sering kali mengucapkan kata-kata ini

25 September 2022

7 Frasa Diucapkan Anak Kecerdasan Emosional Tinggi
Pexels/Karolina Grabowska

Kecerdasan kognitif saja ternyata tidak mampu menentukan apakah di masa depan seseorang bisa berhasil dan menyebarkan manfaat bagi lingkungannya. Namun ternyata kecerdasan emosional sebenarnya juga berperan dalam menentukan kesuksesan seseorang, termasuk anak mama.

Kecerdasan emosional tinggi pada seseorang dapat terlihat lewat frasa atau kata-kata tertentu yang diucapkan.

Pengucapan kata-kata atau frasa tertentu ini dapat memanfaatkan emosi dengan cara yang positif sehingga bisa membuat seseorang sukses mencapai tujuan hidupnya.

Bagi orang dengan kecerdasaan emosional tinggi, biasanya frasa tersebut terasa sederhana dan bahkan bisa terucap berkali-kali secara refleks.

Lantas apa saja frasa atau kata-kata tersebut? berikut ini Popmama.com berikan informasi terkait 7 frasa anak remaja dengan kecerdesaan emosional tinggi. Disimak, yuk!

1. “Mari pikirkan alasannya”

1. “Mari pikirkan alasannya”
Pexels/ANTONI SHKRABA

Kata “Mengapa” adalah sebuah kata ajaib. Hal ini dikarenakan kata “Mengapa” merupakan pertanda bahwa seseorang mempunyai rasa penasaran tinggi dan sering kali berpikir kritis terhadap suatu hal atau masalah.

Memikirkan pertanyaan dengan kata “Mengapa” juga merupakan kondisi yang menantang diri seseorang. Anak akan merasa tertantang untuk mencari tahu jawaban, alasan beserta solusi dari pertanyaan yang dipikirannya. Anak mama yang sering bertanya tentang apa saja kepada Mama lewat kata “Mengapa” bisa saja berarti memiliki kecerdasaan emosional tinggi.

2. “Tidak, terima kasih”

2. “Tidak, terima kasih”
Pexels/Monstera

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi memahami bahwa mengatakan tidak ketika mereka ditawari sesuatu yang sebenarnya tidak mereka inginkan itu adalah hal yang wajar. Menolak tawaran dari orang lain dengan mengatakan “Tidak, terima kasih” merupakan bentuk penolakan secara sopan dan baik. 

Tidak masalah untuk menolak bantuan atau tawaran dari orang selagi masih mampu menangani suatu masalah sendirian. Penolakan ini juga bertujuan untuk mengatur emosi pada diri anak, sehingga anak tidak akan mudah marah apabila ditawari sesuatu. Dengan menambahkan kata “Terima kasih” dalam sebuah penolakan, orang masih akan tetap merasa diri mereka dihargai.

Editors' Pick

3. "Terima kasih”, "Tolong" dan "Terima kasih kembali”

3. "Terima kasih”, "Tolong" "Terima kasih kembali”
Pexels/George Dolgikh

Kesopanan itu sederhana dan tidak membutuhkan biaya. Oleh karena itu, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi paham bahwa rasa syukur adalah salah satu kunci kebahagiaan dalam hidup. Kunci kebahagiaan di mana dapat membuat orang merasa senang dengan apa yang mereka ucapkan kepada sesama. Contohnya yakni kata-kata “Terima kasih”, “Tolong”, dan “Terima kasih kembali”.

Kata-kata atau frasa ini merupakan bentuk penghargaan sekaligus sopan santun terhadap orang lain. Itulah mengapa "Terima kasih" kerap disebut juga sebagai salah satu kata ajaib. Anak mama yang terbiasa mengucapkan kata-kata di atas dapat digolongkan sebagai anak dengan kecerdasan emosional tinggi.

4. “Bolehkah aku meminta saran?”

4. “Bolehkah aku meminta saran”
Pexels/cottonbro

Beberapa orang akan merasa tersanjung kala dirinya dimintai saran atau nasihat oleh orang lain. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi mengerti bahwa mengucapkan frasa “Bolehkah aku meminta saran?” adalah hal yang memicu respon hangat bagi orang lain.

Pada intinya, anak mama yang mengucapkan frasa ini merasa bahwa permintaannya menunjukkan bahwa orang lain memiliki atau mengetahui sesuatu yang tidak ia ketahui. Sebab, orang yang cerdas secara emosional tahu cara meningkatkan kebanggaan dan minat serta kemauan untuk memperbaiki diri dan bekerja sama dengan orang lain lewat frasa ini.

5. “Aku membuat kesalahan ini terus-menerus”

5. “Aku membuat kesalahan ini terus-menerus”
Pexels/Ksenia Chernaya

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi paham apabila dirinya ingin seseorang setuju dan mengikuti tindakannya, maka ia juga harus meletakkan dirinya di posisi yang sama dengan orang yang diajak.

Memulai dengan menyatakan bahwa sering membuat kesalahan yang kemudian akan didiskusikan bersama dengan orang lain, juga dapat menunjukkan bahwa tidak ada emosi berupa kemarahan yang perlu dikeluarkan secara bersamaan. Dengan menggunakan frasa “Aku membuat kesalah ini terus-menerus”, anak mama akan menciptakan penutup sebagai pengamanan emosionalnya yang mudah tertumpahi emosi negatif dari orang lain kepada dirinya.

6. "Bisakah aku melihat apakah aku mengerti?"

6. "Bisakah aku melihat apakah aku mengerti"
Pexels/cottonbro

Arti dari frasa “Bisakah aku melihat apakah aku mengerti?” adalah suatu cara seseorang untuk memahami dan mengerti perasaan atau keadaan orang lain. Orang dengan kecerdasaan emosional tinggi sangat menghargai frasa satu ini.

Lewat frasa ini, anak mama telah mengisyaratkan bahwa dirinya siap membantu dan berusaha memahami orang lain di sekitarnya. Ketika frasa ini dilontarkan sebagai pertanyaan, maka ucapan tersebut akan diartikan sebagai kekuatan emosional dan sebuah izin bahwa ternyata masih ada orang yang peduli pada dirinya.

7. “Aku berharap banyak darimu”

7. “Aku berharap banyak darimu”
Pexels/cottonbro

Frasa terakhir yang sering diucapkan oleh orang dengan kecerdasan yang tinggi adalah “Aku berharap banyak darimu”. Kata-kata ini dianggap sebagai pujian, tetapi juga diikuti oleh sesuatu yang lebih sulit. Hal ini dikarenakan melalui kata-kata ini orang akan menaruh ekspektasi tinggi hanya mengenai hal-hal yang lebih baik dan besar atau dengan kata lain tidak menginginkan suatu kegagalan.

Namun, frasa semacam ini justru dirancang untuk meningkatkan kebanggaan sehingga dapat memotivasi mereka supaya tampil secara maksimal. Anak dengan kecerdasan emosional tinggi gemar mengatakan frasa ini sebab mereka adalah termasuk orang yang menginginkan yang terbaik bagi tujuan hidupnya di masa depan.

Itulah tadi 7 frasa cerdas yang diucapkan anak dengan kecerdasan emosional tinggi. Kata-kata baik dan sopan perlu diajarkan kepada anak mama supaya kelak anak bisa tumbuh sebagai orang yang berprinsip dan mampu meraih kesuksesan. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Mama dan anak mama, ya.

Baca juga:

The Latest