Tentu dalam menanamkan frugal living pada anak menjadi pekerjaan yang tidak mudah, terkadang orangtua merasa tidak tega untuk menolak keinginan anak dan mengeluh atas keinginan anak membeli berbagai mainan.
Tips menerapkan frugal living:
Mama dapat memandu anak untuk mengambil keputusan pembelian dengan beberapa pertanyaan untuk semakin memastikan.
"apakah ini benar-benar yang kamu butuhkan?"
"kira-kira kamu bakalan menggunakannya sampai nanti kah?"
"ada tidak pilihan lain yang lebih murah, tapi punya tujuan yang sama"
Mama dapat menyampaikan kepada anak setiap pengeluaran yang Mama lakukan dan berikan pemahaman kepada anak alasan Mama membeli dan melakukannya. Mama dapat memberitahukan nilai suatu barang kepada anak.
"Mama membeli kulkas ini karena akan sangat bermanfaat bagi kita, sayur dan buah akan terjaga kesegarannya. Kulkas ini memberikan kesempatan kepada kita untuk memasak makanan sehat di rumah karena kita akan memiliki bahan makanan yang awet"
Merencanakan keuangan dapat mencegah Mama dari pengeluaran yang berlebihan. Beberapa orang menilai anggaran keuangan adalah bentuk membatasi, namun anggaran akan menciptakan kebebasan finansial dan melatih untuk memaksimalkan pembelian dengan anggaran yang sudah dialokasikan. Ajarkan anak untuk mengatur uang mereka sendiri.
"Mama memberikan kamu uang 50.000 ya, kamu bisa beli perlengkapan sekolah dengan uang yang Mama berikan. Ingat, jangan sampai berlebihan dalam membelanjakan, hanya yang sudah Mama anggarkan"
Saat anak mendapatkan uang saku, hadiah, atau pemberian dari kakek dan neneknya, ajarkan anak untuk menabung dan tidak menghabiskan semua uang yang dimiliki saat itu.
Menabung dapat menanamkan nilai kesabaran pada anak untuk mencapai keinginan tertentu.
Ajarkan anak untuk menunggu momen agar dapat menggunakan diskon yang ditawarkan. Kebiasaan memanfaatkan diskon yang diajarkan pada anak dapat membantu untuk menghemat uang dan berguna seiring bertambahnya usia anak.
Mama dapat mengajarkan kepada anak pentingnya daur ulang dan melestarikan sumber daya yang ada.
Baju-baju yang sudah tidak terpakai dapat digunakan untuk membuat sarung bantal atau mendaur ulang barang bekas menjadi mainan yang menarik.
Perilaku ini membuat anak-anak belajar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat pada saat yang sama. Mendaur ulang akan mengurangi limbah dan membuat anak tidak konsumtif.