Tiga remaja di bawah umur menjadi korban dari oknum tak bertanggung jawab yang sengaja mencekoki mereka dengan kecubung. Aksi keji tersebut dilakukan oleh pelaku di wilayah Krembangan, Surabaya.
Awalnya, tiga remaja yang menjadi korban saat itu hanya bermaksud untuk bangun sahur pada Selasa (12/3/2024).
Namun, mereka justru dicekoki kecubung oleh orang tak dikenal.
Lantas, apa itu kecubung dan apa efeknya? Untuk pembahasan lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkumnya.
Tiga remaja di bawah umur menjadi korban dari oknum tak bertanggung jawab ketika mereka hendak melakukan sahur pada Selasa, 12 Maret 2024 lalu. Mereka dicekoki kecubung oleh pelaku, hingga mengakibatkan ketiganya mengalami halusinasi.
Berdasarkan sebuah postingan di akun Instagram @loker.karanganyar, sebuah video berdurasi sembilan detik itu menunjukkan salah satu dari ketiga remaja mengalami kesulitan berjalan hingga harus dibantu temannya akibat efek konsumsi kecubung.
Video itu juga memperlihatkan sejumlah warga yang berkumpul di sekitar lokasi. Mereka menunjukkan kekhawatiran terhadap kasus tersebut. Pihak berwenang pun langsung bertindak cepat menyikapi kejadian ini usai mendapat laporan.
Buah kecubung atau datura merupakan tanaman sebuah tanaman lebat berdiri tega yang biasanya tumbuh mencapai ketinggian 2-5 kaki. Tanaman ini memiliki bau busuk dan batang berongga warna hijau keunguan.
Kecubung mempunyai daun halus berbentuk lonjok tegak yang tersusun di atasnya. Bunga dari pohon tersebut ditemukan dalam tiga warna berbeda, yaitu kuning, merah, ungu atau putih kehijauan.
Buah kecubung memiliki bentuk menonjol, bulat seperti telur dan berduri. Sedangkan, akarnya berwarna kecoklatan, silindris, dan bercabang. Buah kecubung biasanya ditemukan di daerah tropis, seperti India dan daerah beriklim Himalaya.
Sedangkan, di Indonesia, kecubung sering dijadikan tanaman hias karena bentuk bunganya yang khas dan cantik. Namun, kecubung juga bisa ditemukan tumbuh secara liar di tanah subur, seperti di Amerika Utara, Meksiko, Afrika Utara, Tanzania, Uganda, Kenya, dan Bangladesh.
Karena mengandung berbagai senyawa aktif, kecubung sering dijadikan sebagai obat alternatif lantaran dipercaya mampu menyembuhkan luka, memar, sakit gigi, demam, rematik, asam urat, dan asma.
Namun, kecubung juga mengandung zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa gejala berbahaya jika dikonsumsi. Terlebih, jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.
Kecubung memiliki efek samping halusinasi dan euforia karena termasuk dalam golongan tanaman opsoid yang mirip dengan ganja. Kandungan alkaloid tropana dalam kecubung memiliki efek antikolinergik, sehingga dapat meracuni sistem saraf serta menimbulkan gejala berupa halusinasi dan kejang.
Seseorang yang mengalami efek samping kecubung juga dapat mengalami hilangnya kesadaran selama beberapa hari. Bahkan, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, buah kecubung dapat berujung pada keracunan hingga kematian.
Apabila terlanjur mengonsumsi kecubung dan menimbulkan efek samping, maka harus segera mendapat pertolongan dari dokter atau tenaga medis. Berikut beberapa yang bisa dilakukan dokter atau tenaga medis untuk mengatasi efek samping kecubung:
Detoksifikasi merupakan proses yang dilakukan untuk mencegah penyerapan zat-zat beracun oleh tubuh. Biasanya, detoksifikasi dilakukan dengan cara memberikan cairan yang dicampur arang aktif.
Memberikan obat-obatan juga diperlukan tenaga medis untuk mengatasi gejala keracunan buah kecubung, seperti delirium. Dokter atau tenaga medis biasanya akan memberikan fisostigmin salisilat lewat cairan infus untuk menetralkan racun yang telah diserap tubuh.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu kecubung mulai dari definisi, efek samping, hingga cara penanganannya. Meski dipercaya bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan nutrisi, mengonsumsi kecubung juga dapat mengakibatkan efek berbahaya apalagi jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.
Semoga bisa jadi ilmu baru bagi kita semua, ya!