Berbelanja tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sosial setiap manusia. Aktivitas tersebut jadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui transaksi jual-beli. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan primer saja, tujuan seseorang berbelanja bisa pula sekadar memuaskan keinginan belaka.
Kehadiran berbagai platform belanja daring (e-commerce) kian memanjakan masyarakat dalam melakukan kegiatan berbelanja jadi lebih mudah. Kecanggihan teknologi membuat kamu bisa berbelanja hanya dalam genggaman melalui gawai. Benda kotak tersebut akan menampilkan barang-barang yang kamu cari atau butuhkan.
Tidak hanya itu saja, pembayarannya pun bisa dari mana saja dan kapan saja melalui mobile banking ataupun dompet digital. Sampai akhirnya, sebagian orang menganggap kebiasaan berbelanja ini jadi bagian gaya hidup atau disebut konsumerisme.
Namun, perlu diketahui bahwa konsumerisme dapat membawa efek yang buruk bagi kehidupan kamu lho. Popmama.com akan mengulas terkait dampak negatif konsumerisme. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini, ya.
