Berdasarkan jenisnya, majas terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis majas yang perlu diketahui.
1. Majas perbandingan
Majas perbandingan merupakan jenis majas yang berfungsi untuk membandingkan atau mengungkapkan suatu objek yang lainnya. Cara membandingkannya bisa melalui proses penyamaan, melebih-lebihkan, atau penggantian. Majas perbandingan dibagi menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut.
- Majas simile, digunakan untuk menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya, "Bagai pungguk merindukan bulan".
- Majas alegori, digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan. Contohnya, "Lelaki yang setia di dunia ini sangat langka, seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami".
- Majas hiperbola, digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan tidak masuk akal. Contohnya, "Hanya dengan tersenyum, Jeno membuat hatiku meleleh".
- Majas metanomia, digunakan untuk menyandingkan suatu benda dengan benda lain dengan sifat yang sama atau hampir sama. Contohnya, "Jika kamu haus, minum saja Aqua". Kata "Aqua" tersebut dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sangat terkenal.
- Majas personifikasi, digunakan untuk mengungkapkan benda mati sebagai makhluk yang bernyawa. Contohnya, "Angin itu membelai pipnya yang mulus hingga ia terpejam tenang".
- Majas eufimisme, diguanakn untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tabu atau dinilai kasar dengan kata-kata lain yang dianggap lebih halus. Contohnya, "Tuna netra itu berjalan beringinan".
2. Majas penegasan
Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tegas (memberi penegasan) supaya dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan kesan kepada pembaca. Adapun jenis majas penegasan adalah sebagai berikut.
- Repetisi adalah pengulangan gaya bahasa dalam suatu kalimat. Contohnya, "Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini untuk menemuiku".
- Pleonasme merupakan majas yang menggunakan kata-kata dengan makna yang sama. Meski telihat tidak efektif, tetapi majas ini sengaja digunakan untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, "Ayah berternak berbagai macam unggas, seperti ayam, bebek, dan lainnya".
- Retorik adalah majas yang digunakan dalam bentuk kalimat tanya, tetapi tidak membutuhkan jawaban. Biasanya, majas ini dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran. Contohnya, "Menurutmu, kamu akan lulus ujian meskipun kerjaanmu hanya bermain game dan tidak pernah belajar?".
- Klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Contohnya, "Pada saat itu semua orang, mulai bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia pergi mengungsi akibat gempa".
- Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tetinggi ke tingkatan terendah. Contohnya, "Mulai dari ibunya, kakaknya, sampai anaknya yang bungsu, mereka semua adalah pecinta Kpop".
- Paralelisme adalah majas yang mengulang-ulang sebuah kata guna menegaskan makna dari kata tersebut, tetapi dalam beberapa definisi yang berbeda. Contohnya, "Mau rambut panjang atau pendek, hal tersebut tidak akan berpengaruh pada kecantikan hati seorang wanita".
- Tautologi adalah gaya bahasa di mana kata yang bersinonim mengalami pengulangan guna menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contohnya, "Sejarah masa lalu pria itu sangat kelam".
3. Majas sindiran
Majas sindiran merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir seseorang atau sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu. Jenis majas ini terbagi dalam empat jenis.
- Sarkasme, digunakan untuk menyindir seseorang atau sesuatu dengan menggunakan kata-kata berkonotasi kasar. Contohnya, "Percuma sekolah tinggi-tinggi jika sikapmu tidak pernah sopa terhadap orangtua".
- Ironi, digunakan untuk memberikan sindiran dengan menggunakan kata kiasan yang maknanya bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Contohnya, ""Indah sekali rapormu, penuh dihiasi warna merah".
- Sinisme, majas yang digunakan untuk memberikan sindiran secara langsung dan bersifat mencemooh. Contohnya, "
- Satire, majas yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk menertawakan sesuatu. Namun, jenis majas ini tidak melukai perasaan seseorang. Contohnya, "Percuma saja juara karate kalau tidak berani menghadapi preman di pasar".
4. Majas pertentangan
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu pertentangan atau menggambarkan sesuatu yang berlawanan atau tidak selaras. Majas pertentangan terbagi menjadi empat jenis.
- Litotes, gaya bahasa ini digunakan untuk merendahkan diri padahal kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contohnya, "Aku yang setua ini mana pantas bersekolah lagi".
- Antitesis, gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contohnya, "Kita harus tetap bersyukur terlepas dari besar kecilnya gaji yang didapatkan."
- Paradoks, digunakan untuk membandingkan situasi sebenarnya dengan situati sebaliknya yang saling bertentangan atau menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, padahal keduanya benar. Contohnya, "Meskipun berada di keramaian, aku tetap merasa kesepian".
- Kontradiksi interminus, majas ini biasanya digunakan untuk menyangkal suatu penyataan yang disebukan sebelumnya dengan disertai konjungsi, seperti hanya saja dan kecuali. Contohnya, "Di malam hari tidak akan terdengar suara apapun, kecuali suara jangkrirk".
Itu dia penjelasan tentang apa itu majas, fungsi, jenis-jenis, beserta contohnya yang bisa Mama ajarkan kepada anak mama. Semoga informasi ini bermanfaat!